POS KUPANG.COM-- - Duel klasik Persija vs Persebaya dijadwalkan tersaji di Stadion Gelora Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (7/2/2020).
Kiper Persebaya, Rivky Mokodompit mengakui partai melawan Persija diprediksi tidak akan mudah.
Macan Kemayoran pasti tidak ingin malu untuk kesekian kalinya.
Bajul Ijo pernah membuat malu Persija dengan kekalahan 1-2 di hadapan The Jakmania dalam laga Liga 1 2019 di Stadion GBK.
Tren negatif Persija berlanjut saat kalah telak 1-4 dari Persebaya dalam partai final Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 20 Februari 2020.
“Persija adalah tim bagus, dan pasti tidak ingin kalah. Apalagi sekarang mereka main di kandang sendiri.”
“Dalam artian positif, mereka pasti akan melakukan segala cara untuk bisa menang,” jelas Rivky.
Berkaca dari laga terakhir di final Piala Gubernur jatim 2020, mantan kiper PSM Makassar ini mengingatkan timnya harus fokus 90 menit.
“Kami harus siap dengan semua hal sekecil apapun itu,” ujar Rivky.
Sejauh ini, kiper berusia 31 tahun ini tidak tergantikan di bawah mistar gawang.
Namun sorotan datang ke Rivky karena belum pernah mencatatkan clean sheet.
Dari lima laga di Piala Gubernur 2020 lalu, gawang Persebaya kawalan Rivky sudah tembus tujuh kali.
Kemudian di pekan perdana Liga 1 kembali kebobolan satu gol.
Untuk itu, Rivky menegaskan sejauh ini telah bekerja keras agar gawangnya tak kebobolan.
“Secara personal, saya sangat menginginkan hal itu. Siapapun kiper didunia ini, tidak ada satupun yang mau kebobolan.”
“Tapi kami bicara soal tim kalau di lapangan. Kalah sama-sama, dan menang sama-sama,” terangnya.
Sementara itu, winger Persebaya, Mahmoud Eid mengaku tidak keder kembali lawan Persija.
Pemain berpaspor Palestina itu menyadari bila akan mendapat tekanan suporter Persija, The Jakmania.
Di antara penyebabnya adalah Mahmoud Eid pernah selebrasi kontroversial ke bech Persija dalam laga final Piala Gubernur Jatim 2020.
Seusai membobol gawang Persija menit 80 pada laga itu, Mahmoud Eid menghampiri bech Persija dengan selebrasi menyilangkan dua lengannya di bawah dagu yang berati pertandingan sudah selesai.
Selebrasi tersebut mendapat reaksi dari bench Pesija, pelatih dan Ofisial berdiri ingin sebagai tanda protes atas selebrasi Mahmoud Eid.
“Kami adalah pemain profesional, dan kami selalu dalam tekanan.”
“Jadi kalau mereka melakukan itu (tekanan), saya tidak peduli,” terang Mahmoud Eid.
Pemain 26 tahun itu memilih fokus pada laga agar bisa memenangkan pertandingan.
“Saya hanya akan fokus ke pertandingan, taktik kami, memainkan laga dan menikmati pertanding,” terang Mahmoud Eid.(Ndaru Wijayanto, Khairul Amin)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Head to Head Persija Vs Persebaya : Bajul Ijo Pernah Bikin Malu Macan Kemayoran, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/03/03/head-to-head-persija-vs-persebaya-bajul-ijo-pernah-bikin-malu-macan-kemayoran?page=all.
Editor: Zainuddin