Soal Hasil laboratorium Terhadap Sampel Darah Babi, Begini Penjelasan Dinas Peternakan TTU

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah seorang petugas dari Dinas Peternakan TTU sedang menyemprot disinfektan di kandang babi milik warga di Kelurahan Maubeli, Jumat (28/2/2020).

Soal Hasil Lab Terhadap Sampel Darah Babi, Begini Penjelasan Dinas Peternakan TTU

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Fransiskus Fay mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya belum mengantongi hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah babi yang mati secara mendadak di daerah tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sampel darah babi dari Balai Besar Veteriber Denpasar, Balai Besar Veteriber Bogor, dan Balai Besar Veteriber Medan.

"Untuk sementara belum. Kita belum bisa memastikan virus apa yang kemudian menyerang ratusan babi di TTU. Kita masih menunggu hasilnya," kata Fransiskus Fay kepada wartawan saat ditemui di salah satu kandang milik warga di Kelurahan Maubeli, Jumat (28/2/2020).

Fransiskus menambahkan, memang ada tiga balai besar yang sementara melakukan pemeriksaan terhadap sampel darah babi yang mati secara mendadak di daerah tersebut sehingga pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel darah babi.

"Setelah kita mengetahui hasil laboratorium maka nantinya akan diikuti dengan tindakan apa yang akan dilakukan," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, pihak Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melakukan penindakan berupa penyemprotan disinfektan terhadap kandang babi milik warga di desa tersebut.

Selain penyemprotan disinfektan, pihak Dinas Peternakan Kabupaten TTU juga memberikan obat dan vitamin kepada ternak babi milik warga yang masih sehat.

Pantauan Pos Kupang, Jumat (28/2/2020), para petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten TTU mulai melakukan penyemprotan disfektan di Kelurahan Maubesi, Kecamatan Kota Kefamenanu.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU, Fransiskus Fay, dan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan TTU drh. Stefanus Tenis serta para petugas lapangan lainnya.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten TTU, Fransiskus Fay mengungkapkan bahwa kegiatan penyemprotan disfektan tersebut dilakukan untuk menyikapi kasus kematian dan kesakitan ratusan ekor babi yang terjadi akhir-akhir ini.

"Jadi setelah dinas peternakan kabupaten berkoordinasi dengan dinas peternakan provinsi NTT untuk mendapatkan bantuan berupa obat-obatan, vitamin, dan disinfektan sehingga hari ini kita melakukan kegiatan pengobatan, pemberian vitamin, dan penyemprotan disinfektan," terangnya.

Fransiskus mengatakan, saat ini pihaknya mulai melakukan tindakan pemberian obat, penyemprotan disinfektan, serta pemberian vitamin dari kelurahan Maubeli hingga ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten TTU.

"Tapi kita akan utamakan di kecamatan yang tingkat kematian dan kesakitan babi tinggi seperti Kencamatan Biboki Moenleu, Anleu, Bikomi Nilulat, Bikomi Utara, Insana Utara, dan Kota Kefa. Setelah itu baru kita ke kecamatan lain," ungkapnya.

Inilah Sosok Muhyiddin, Perdana Menteri Malaysia Gantikan Mahathir,Campuran Keturunan Bugis dan Jawa

Bank NTT Buka Sayap di Lamba Leda

Ishak Nuka Dorong PT Angkasa Pura I Kelola Bandara di NTT, Saat Ini Baru Bandara El Tari

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Canangkan Desa Digital di Malata Sumba Barat

Fransiskus menambahkan, pihaknya juga telah menugaskan kepada para petugas di kecamatan untuk terus siaga dan memberikan pengobatan dini serta vitamin agar dapat menjaga ketahanan tubuh ternak sehingga sedikit tahan terhadap segala penyakit. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Berita Terkini