POS-KUPANG.COM - Sholat Dhuha menjadi salah satu amalan sunnah di pagi hari yang bisa melancarkan rezeki. Namun tidak semua orang tahu kapan waktu terbaik Sholat Dhuha.
Berikut waktu paling mustajab mendirikan Sholat Dhuha agar doamu dikabulkan.
1. Batas Waktu Sholat Dhuha
Waktu Sholat Dhuha terbagi atas tiga poin penting. Pertama awal waktu Sholat Duha, yaitu setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak. Berdasarkan hadist riwayat Muslim dari Amr bin Abasah, Nabi Muhammad bersabda
Arab: صَلِّ صَلاَةَ الصُّبْحِ ثُمَّ أَقْصِرْ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ حَتَّى تَرْتَفِعَ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ حِينَ تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَىْ شَيْطَانٍ وَحِينَئِذٍ يَسْجُدُ لَهَا الْكُفَّارُ
Artinya: kerjakan sholat Subuh kemudian tinggalkan sholat hingga matahari terbit, sampai matahari meninggi. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud.
• Ustaz Adi Hidayat Beberkan 5 Tanda Ibadah Sholat Diterima Allah SWT, Cek Sholatmu!
• Ini Amalan & Dzikir Agar Pintu Rezeki Lancar Disarankan Ustadz Yusuf Mansur, Baca dengan Istiqomah
• Ketahuilah Penyebab Pintu Rezeki Tertutup, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin berkata dalam Syarh Al Arba'in An Nawawiyah, halaman 289 'Awal waktu Sholat Dhuha adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak ketika dilihat, yaitu 15 menit setelah matahari terbit.
Akhir waktu Sholat Dhuha, yaitu saat matahari akan tergelincir ke Barat. Menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin batas waktu Sholat Dhuha sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).
Sementara itu, waktu sholat dhuha terbaik yaitu dikerjakan di akhir waktu. Berdasarkan hadits riwayat Muslim,
Arab: أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Artinya: Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan sholat Dhuha, lantas ia mengatakan, 'Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, '(Waktu terbaik) sholat awwabin (sholat Dhuha) yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari.'
2. Keutamaan
Ada banyak keutamaan dalam melaksanakan Sholat Dhuha. Pelaksanaannya bisa dilakukan dalam dua rakaat, empat, hingga delapan rakaat.
Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah yang bisa menggantikan sedekah untuk seluruh persendian di dalam tubuh. Berdasarkan hadits riwayat Muslim, dari Abu Dzar, Nabi Muhammad SAW bersabda
Arab: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2 raka'at.(*)
Panduan Lengkap Sholat Dhuha, Lihat Tata Cara, Niat,Waktu Pelaksanaan dan Doa Dimudahkan Rezeki
Ibadah Sholat Dhuha identik dengan sholat minta dimudahkan rezeki.
Nah, kamu perlu tahu loh tata caranya, waktu dan doa agar rezeki dikabulkan Allah dan sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Selain minta rezeki,Sholat Dhuha ternyata banyak manfaatnya. Mau tahu? Selain minta dimurahkan rezeki, pada saat Sholat Dhuha kamu juga bisa meminta diberi ketabahan dalam menjalani segala ujian hidup.
Jumlah rakaat Sholat Dhuha minimal adalah 2 rakaat, sedangkan maksimalnya tak terbatas.
Waktu Duha dimulai saat matahari mulai naik, kira-kira setengah jam setelah matahari terbit sampai setengah jam sebelum matahari tepat di tengah.
Atau sekitar pukul 08.00 pagi sampai pukul 11.00.
Tata Cara Sholat Dhuha:
Niat Sholat Dhuha
USHALLI SUNNATADL DLUHA RAK'ATAINI LILLAAHI TA'ALA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat dluha dua raka'at, karena Allah ta'ala. Allahu.Akbar.
Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat
Untuk tata cara Sholat Dhuha 2 rakaat adalah sebagai berikut:
1. Niat Sholat Dhuha
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah Ad-Dhuha
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah As-Syams
14. Ruku’ dengan tuma’ninah
15. I’tidal dengan tuma’ninah
16. Sujud dengan tuma’ninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
18. Sujud kedua dengan tuma’ninah
19. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
20. Salam
21. Membaca doa sholat dhuha
Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat:
Tata cara mengerjakan Sholat Dhuha 4 rakaat sebenarnya sama dengan yang 2 rakaat.
Sholat Dhuha dikerjakan dua rakaat salam, setelah itu dua rakaat salam.
Begitu juga dengan Sholat Dhuha 8 rakaat dan seterusnya.
Doa Setelah Sholat Dhuha
Berikut bacaan doa setelah sholat dhuha dikutip dari Kumpulan doa sehari-hari milik Kementrian Agama RI
Doa Sholat Dhuha Bahasa Latin:
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU
WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.
Arti Doa Sholat Dhuha:
“Ya Allah, bahwasannya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu.
Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh."(*)
Ustaz Abdul Somad Ungkap Berkah dan Pahala Sholat Duha, Rezeki Lancar dan Limpahan Ampunan
Tahukah kamu, Manfaat Sholat Dhuha sesungguhnya sangat dahsyat. Sholat Dhuha menjadi salah satu ibadah Sholat Sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Sholat Dhuha dikerjakan ketika matahari sudah setinggi tombak hingga menjelang waktu Sholat Dzuhur.
Waktu Sholat Dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.
Di Indonesia, waktu ini terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit.
Kemudian kapan batas waktu Sholat Dhuha ?
Dikutip TribunStyle.com dari Ustaz.ku, Rabu (18/9/2019), berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai batas waktu Sholat Dhuha :
Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, batas waktu Sholat Dhuha yakni sekitar 15 atau 10 menit menjelang adzan Dzuhur.
"15-10 menit menjelang adzan Dzuhur.
Misal waktu Sholat Dzuhur jam 12.26 maka 12.15 berhenti," ujar sang ustaz.
"Waktu tergelincir matahari, dua tanduk setan," tambahnya.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan mengenai tanduk setan.
"Dua tanduk setan datang menghampiri tiga kali, pertama pagi, kedua siang, yang ketiga Bakda Ashar," ujar Ustaz Abdul Somad.
Dikutip dari rumaysho.com, terdapat waktu terlarang untuk mengerjakan sholat yakni saat matahari terbit dan tenggelam.
Pada waktu tersebut muncul tanduk setan, hal itu terdapat dalam hadits berikut :
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تُصَلُّوْا عِنْدَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَلاَ عِنْدَ غُرُوْبِهَا ؛ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ وَتَغْرُبُ عَلَى قَرْنِ شَيْطَانٍ وَصَلُّوْا بَيْنَ ذَلِكَ مَا شِئْتُمْ
“Janganlah shalat ketika matahari terbit dan janganlah shalat ketika matahari tenggelam karena ketika itu matahari terbit dan tenggelam di atas tanduk setan. Shalatlah di antara itu semau kamu.” (HR. Abu Ya’la dalam musnadnya, 2/200 dan Al-Bazzar, 1/293/613. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 314 mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan). (*)