Solihin tidak menampik, bahwa tidak sedikit kerugian yang dialaminya dari gagalnya resepsi pernikahannya ini.
Mulai dari tidak terpakainya sayur mayur yang telah dibelanjakan untuk keperluan konsumsi saat resepsi pernikahannya.
Hingga tenda yang sebelumnya sudah disewa dan terpasang, namun belakangan harus dibuka kembali karena belum jelasnya kapan acara resepsi ini akan dilaksanakan.
Untuk ijab kabul sendiri yang dipercepat, Solihin mengaku hal ini sesuai dari hasil perundingan orangtuanya dan perangkat RT RW setempat.
Karena jika tidak cepat dilakukan, hal ini juga akan berdampak kepada pihak keluarga calon istrinya yang tidak bisa menunggu dan terlalu lama berada di Kota Tua Penagi.
"Bagaimanapun mertua saya juga punta pekerjaan lain di kampungnya, makanya kami pihak keluarga mengambil keputusan dipercepat dan resepsinya menunggu setelah proses karantina selesai," katanya.
Hal ini juga didukung oleh Kepala KUA Ranai yang langsung menyanggupi dan mengiyakan kalau proses ijab kabul dipercepat dilakukan Senin (3/2/2020).
"Alhamdulillah KUA Ranai langsung oke, dan langsung menyanggupi pernikahan saya ini dab warga penagih juga mendukung ijab kabulnya dipercepat," kenangnya.
Pesta dipersiapkan sejak Januari
Kekecewaan juga dialami Lilis Sudiro (51), orangtua Solihin yang ditemui di kediamannya mengaku kecewa, sebab acara yang telah dipersiapkan dengan matang sejak Januari lalu kini menjadi sia-sia.
Lis, begitu panggilan akrabnya mengaku dirinya tidak bisa lagi berkata apa-apa, sebab selain sedih melihat kekecewaan anak keduanya ini, Lis juga kecewa dengan keputusan pemerintah yang sama sekali tidak ada sosialisasi terlebih dahulu.
Lis pun mengaku tidak sedikit kerugian yang dialaminya, baik itu waktu, tenaga maupun material seperti sayur mayur dan lauk pauk yang sudah dibeli namun terbuang percuma hanya karena tidak bisa dipergunakan lagi.
"Yang jelas seperti sayur-mayur yang sudah dibeli terpaksa tidak bisa dipergunakan lagi karena tidak mungkin wortel, kol, kentang, bawang dan cabe merah bisa bertahan selama itu," ujar Lis.
Namun, beberapa bahan makanan seperti telur masih bisa dikembalikan dan ikan dibagikan dirinya kepada tetangga sekitar.
Lis mengaku, sebenarnya acara resepsi bisa tetap dilakukan seperti jadwal yang telah dipersiapkan. Namun, dirinya khawatir tak ada tamu undangan yang datang.
Baca tanpa iklan