"Kalau memang siswa disiksa dengan cara seperti itu, tindakan itu sudah di luar nalar. Hal itu bertentangan dengan aspek kesehatan dan tidak patut dilakukan," tandas Petrus Gero, Selasa (4/2/2020).
Politisi Partai Golkar ini berharap kasus serupa tidak terulang lagi. "Perlu dicari akar persoalannya lagi sehingga tidak terjadi lagi. Ini juga jadi pembelajaran bagi guru-guru yang lain supaya tidak berbuat hal serupa," ujarnya.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengatakan pemerintah justru sedang giat mengkampanyekan pendidikan jujur, pendidikan beretika berdasarkan kearifan lokal.
Menurutnya, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim sedang gencar mengampanyekan gerakan merdeka belajar dan kampus merdeka. Namun, konsep ini masih jauh dari pendengaran, jauh dari mata, jauh dari pikiran dan jauh dari hati para guru di kampung-kampung.
"Pendidikan jujur, pendidikan berkarakter yang saya kampanyekan setiap kunjungan kerja, setiap kali bertemu para guru dan murid, masih jauh dari yang diharapkan. Pada tahapan seperti sekarang ini, apalagi untuk para guru di sekolah di kampung terpencil, jangan dulu memvonis anak-anak," kata Wabup Thomas di Lewoleba, Selasa (4/2/2020).
Menurut Wabup Thomas, dengan pemberitaan seperti saat ini saja sudah menjadi hukuman moral bagi guru yang melakukannya.
"Bisa saja ada kejadian lain yang lebih memprihatinkan daripada yang terjadi di Desa Leuwayan. Tetapi dengan kejadian ini, dia berharap semua guru tentu bisa membuka mata, pikiran, dan hati bahwa pendidikan berkarakter yang dia kampanyekan selama ini masih jauh dari harapan," ujarnya.
Wabup Thomas mengingatkan pendidikan harus dimulai dari hati, pikiran dan perkataan yang jujur.
"Saya selalu katakan, pendidikan harus dimulai dari hati yang jujur. Hati yang jujur akan menuntun pikiran yang jujur. Pikiran yang jujur akan menuntun perkataan yang jujur. Perkataan yang jujur akan menuntun perbuatan yang jujur. Perbuatan yang jujur akan menentukan kebiasaan yang jujur. Kebiasaan yang jujur akan menentukan karakter yang jujur. Karakter yang jujur akan menentukan nasib yang baik. Ternyata, nasib yang baik berasal dari hati yang jujur," paparnya
"Melalui kesempatan ini, saya mohon kepada orang tua murid dan semua pihak untuk tidak memvonis para guru secara berlebihan soal Leuwayan," tambah Wabup Thomas.
Bunuh Karakter Anak
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi NTT Simon Riwu Kaho menyebut perbuatan itu merupakan tindakan sadis sehingga harus ditindak tegas.
"Saya minta bupati, pihak sekolah harus beri sanksi tegas. Ini tidak bisa dibiarkan. Saya sebut ini tindakan sadis, maka harus ada sanksi tegas," katanya di Kupang, Selasa (4/2/2020).
"Tindakan oknum guru itu tidak berprikemanusiaan.Guru seharusnya hadir mendidik murid menjadi baik. Ini pola didikan yang buruk, tidak bisa diberi maaf begitu saja, harus ada sanksi supaya jera. Jika siswa bandel atau tidak menuruti perintah guru, di situlah tantangan yang harus dihadapi seorang guru bagaimana membuat siswa menjadi lebih baik," tambahnya.
Menurutnya, tidak bisa kalau siswa tidak kerja tugas atau tidak bisa menjawab pertanyaan dan sebagainya lalu guru bertindak sesuka hati. Shok terapi bisa diberikan kepada anak tetapi harus mendidik, bukan dengan membunuh karakter anak sampai menyiksa dengan cara yang sadis, itu tidak boleh.
"Saya menyesal kenapa pihak sekolah yang tidak mengawasi para guru. Sekolah punya tanggung jawab memantau aktivitas guru di sekolah," ujarnya.
Sekolah, dalam hal ini kepala sekolah, lanjut Simon Riwu Kaho, harus tahu apa yang dilakukan oleh gurunya. "Masa ada masalah begini, tahunya dari orang lain yang lapor, sekolah di mana? pengawas di mana?"
Terkait sanksi, Simon Riwu Kaho mengatakan, bisa turunkan pangkat, tidak naik pangkat atau bahkan dipecat. "Saya harap bupati dan sekolah-sekolah harus memerhatikan hal ini jangan sampai hal-hal serupa terjadi lagi di NTT ini tidak baik untuk pendidikan kita," katanya.
Menurutnya, kepala sekolah dan pengawas harus pro aktif mengawasi para guru. Ingat guru punya peran penting melahirkan generasi-generasi yang baik, maka tindakan dan perilaku mereka, pola mereka mendidik juga harus baik dan benar, jadi bagaimana guru mendidik siswa harus diperhatikan. ( POS-KUPANG.COM/ll/kk)