Menurut Thomas selama kurang lebih lima hari kondisi kesehatan Aldo sangat buruk dan keadaannya sudah nyaris tak tertolong. Dirinya pun sebagai orangtua sudah putus asa.
Bahkan pada Kamis (16/1), Pastor Paroki Waipukang, Romo Arnoldus Guna Koten, Pr sudah memberikan sakramen minyak suci, sakramen dalam tradisi gereja katolik yang biasa diberikan kepada orang dal sakratul maut.
"Pengalaman ular ini dipagut banyak yang tidak selamat. Karena dia pendarahan cukup serius, suhu badan naik, panas sekali, setelah pemeriksaan racunnya sudah menjalar ke jantung dan berakibat pada gagal ginjal. Tindakannya itu sempat infus guyur. Sempat mau dirujuk ke Kupang. Tapi memang mukjizat Tuhan bekerja melalui tangan para dokter," kata Thomas.
Pada Minggu (19/1), Tri Maharani, ahli toxinologi tiba di RSUD Lewoleba dan memberikan anti venom kepada Aldo.
Saat itu juga bertepatan dengan hari ulang tahun Aldo yang ke-12. Jadi para dokter juga memberikan kue ulang tahun kepadanya seraya mendoakan keselamatan Aldo.
"Pas obat dilarutkan itu perubahan drastis. Hal yang luar biasa karena semua orang anggap ini anak pasti mati karena di kampung sudah heboh karena ular itu kalau sudah pagut, orang pasti mati memang," ujar Thomas.
Secara fisik, lanjutnya, Aldo memang kuat sehingga dia bisa bertahan.
"Saya sudah menangis, dan dia juga bilang, 'bapak jangan lepas saya, bapak jangan lepas saya, bapak jangan lepas saya, sementara dia menangis. Saya gendong dia dan dia rangkul saya. Terima kasih kepada dokter dan semua perawat medis. Saya berdoa semoga Tuhan melimpahkan berkat kepada mereka. Dengan cara mereka membuat anak saya sembuh," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO)