POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Kota Kupang menata kawasan Pantai Kelapa Lima di depan Hotel Aston, terminal Kupang di Kelurahan Lai Lai Bissi Kopan (LLBK) dan Koridor III Jalan Frans Seda.
Anggaran yang dibutuhkan Rp 104 miliar, bersumber dari Anggaran Pendapat dan Belanja Negara (APBN).
Penataan tiga lokasi yang akan menjadi icon baru Kota Kupang, dilaksanakan dalam tahun 2020 ini. Pemkot Kupang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT.
Kepastian pembangunan tiga kawasan disampaikan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/1/2020). Sehari sebelumnya, Jefri mengikuti pertemuan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, membahas program penataan tiga kawasan tersebut.
Mantan anggota DPR RI ini menyebut anggaran untuk pembangunan mencapai Rp 104 miliar, bersumber dari APBN tahun anggaran 2020.
"Kita bahas soal penataan di lokasi-lokasi itu. Kita bersyukur anggaran untuk penataan tiga lokasi itu besar, mencapai kurang lebih 104 miliar," sebut Jefri.
• Jokowi Ubah Total Wajah Labuan Bajo
Jefri mengungkapkan, penataan tiga lokasi diawali dengan sosialisasi kepada elemen masyarakat. Sosialisasi dilaksanakan di Hotel Aston, pada November 2019. Selain masyarakat, turut hadir Kepala BPPW NTT Herman Tobo ST, MSi dan Konsultan Ahli Andy Siswanto MSc, MArch Phd.
Hadir juga Tim Percepatan Pembangunan Kota Kupang, Ketua Asosiasi Pedagang Ikan Angky La'ane, Ketua Karang Taruna Joni Sander Sanda dan Ketua LPM dari Kelurahan Kelapa Lima, Fatululi dan LLBK.
Suami Hilda Manafe ini menjelaskan, penataan pantai Kelapa Lima meliputi pengerjaan jetty pedagang, gazebo, toilet portable, plaza pedestrian, steping plaza dan open theater. Selain itu infrastruktur dan utilitas kawasan parkir dari parking struktur, tepi jalan dan parkir promenade.
• Rentetan Aksi Brutal Robby, Serang Sang Ayah dan Adik Hingga Tewaskan Keponakannya
Penataan kawasan Terminal Kupang mencakup jalan pesisir, coastal engine erring-seawall, penataan pantai sebagai structur seafront city.
Lokasi ini, lanjut Jefri, dijadikan alun-alun dengan fasilitas dua unit jetty pedagang berlantai dua, tiga unit gazebo Timor, lima unit gazebo sasando, gerbang view deck, dan renovasi satu view deck, satu promenade.
Berikutnya, pembangunan satu stepping plaza, serta ruang terbuka dengan plaza. Juga renovasi pier (dermaga) lama menjadi hiretage land mark untuk harbor (pelabuhan), perbaikan talud dan boulevard.
Sedangkan penataan Koridor III Jalan Frans Seda meliputi pembangunan boulevard, satu kolam retensi dan long storage dengan luas 1.200 meter persegi, kedalaman 0,8 meter dan volume 960 meter kubik. Selain itu, penataan drainase kawasan berupa saluran alami dengan penampang terbuka.
"Pemkot telah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat agar dapat memberikan perhatian terhadap penataan ruang di kota kasih ini. Saya berharap pembangunan ini dapat dilakukan dengan baik, dan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun," ujar Ketua DPD Partai Demokrat NTT ini.
Lurah Sosialisasi