"Bakal terjadi kejadian sangat dramatis," katanya di Bandara Ben Gurion, dikutip The Times of Israel.
Netanyahu melanjutkan, jajarannya bakal meningkatkan kewaspadaan dan memonitor serta mendiskusikannya dengan AS.
Kemudian di hari yang sama, Washington Post memberitakan bahwa AS mencoba melenyapkan pejabat militer senior Iran yang lain.
Abdul Reza Shahlai, seorang komandan tingkat tinggi di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran juga menjadi sasaran
Target yang disasar adalah Abdul Reza Shahlai, yang merupakan komandan senior di Garda Revolusi Iran.
Namun gagal.
Shahlai disebut merupakan pengelola kekuangan dan salah satu petinggi kunci Pasukan Quds, dan diketahui aktif di Yaman.
Akibat kematian Qasem Soleimani, Teheran melancarkan aksi balasan dengan membombardir dua pangkalan milik AS dan sekutunya di Irak.
Situasi itu sempat membuat khawatir akan terjadinya konflik lebih besar.
Namun, Presiden Donald Trump memilih pendekatan berbeda.
Dalam konferensi pers Rabu waktu AS, Trump tak mengumumkan serangan balasan.
Melainkan bakal menjatuhkan sanksi.
Sebagian artikel ini telah tayang di intisari.grid.ID dengan judul: Intelijen Israel Bantu Operasi AS yang Membunuh Jenderal Iran, Sebelum Kejadian Netanyahu Juga Berujar 'Kejadian Dramatis' Bakal Terjadi di Timur Tengah