Wagub Nae Soi, Uskup Turang dan Pendeta Mery Tanam Pohon Kurma di Gereja Santo Yoseph, Info

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wagub Nae Soi bersama Uskup Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang di sela-sela perayaan Natak Ekumene di Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui Kupang, Jumat (3/1/2020).

Pendeta Mery menegaskan, masyarakat Nusa Tenggara Timur dalam kesehariannya mesti tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan lintas agama.

Menurutnya selama ini dalam kamajemukan suku dan agama NTT mampu menjaga kerukunan dan persaudaraan. Hal itu terbukti dengan catatan positif pada tahun 2019, dimana NTT kembali menjadi provinsi dengan tingkat toleransi tertinggi kedua setelah Papua.

Ia mengkritik perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 yang berlebihan, terutama pesta kembang api. Menurutnya, perayaan Natal dan Tahun Baru yang berlebihan justru mengaburkan makna natal yang sesungguhnya.

Dia katakan, berdasarkan berbagai penelitian, kembang api mengandung berbagai bahan kimia yang bisa berdampak buruk pada manusia maupun alam sekitar.

Ia berharap Natal dan Tahun Baru berikutnya dirayakan lebih ramah, tidak hanya kepada manusia tetapi juga lingkungan.

Ia mengajak masyarakat NTT untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan menanam pohon, mengingat NTT seringkali dilanda bencana kekeringan.

"Mari kita rawat lingkungan kita, jangan sampai kian tercemar oleh sampah dan kita tanam pohon untuk mengantisipasi bencana kekeringan," ungkapnya.

Berita Terkini