Mata Najwa

Debat Sengit Fahri Hamzah & Politisi PDIP di Mata Najwa, Soal Pimpinan KPK Tolak Ustadz Abdul Somad

Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debat Fahri Hamzah dan Politisi PDIP di Mata Najwa, Singgung Pimpinan KPK Tolak Ustadz Abdul Somad

Debat Fahri Hamzah dan Politisi PDIP di Mata Najwa, Singgung Pimpinan KPK Tolak Ustaz Abdul Somad 

POS-KUPANG.COM - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah terlibat perdebatan sengit dengan Politisi PDIP, Andreas Hugo Pariera.

Dilansir TribunWow.com, dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (20/11/2019), keduanya memperdebatkan soal isu radikalisme.

Fahri Hamzah mulanya menyoroti tentang pimpinan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) yang menegur pegawai karena mengundang Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam sebuah acara pengajian.

Lantas, ia menyinggung soal isu radikalisme yang menurutnya sengaja diramaikan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak, tindakan teror itu Anda musnahkan pak," terang Fahri Hamzah.

"Tapi Anda jangan menggambarkan seolah-olah bangsa ini sedang tumbuh teroris semua, itu kan ya ngeri," sambungnya.

Namun, pernyataan Fahri Hamzah itu justru disebut Andreas Hugo hanya dramatisasi belaka.

Deretan Nama Staf Khusus Presiden Jokowi, Potret Putri Tanjung anak Chaerul Tanjung Curi Perhatian

Zodiak Cinta Hari ini Jumat 22 November 2019, Cancer Main Api, Sagitarius Egois, Pisces Fokus

"Enggak bisa, itu enggak menggambarkan bangsa ini, justru ini yang dramatisasi seperti ini," kata Andreas Hugo.

Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah lantas menyinggung soal pimpinan KPK yang tak menginginkan Ustaz Abdul Somad mengisi acara di lembaga antirasuah itu.

"Kenapa kemudian KPK menegur pegawainya karena mengundang Ustaz Abdul Somad, bagaiamana ceritanya ini?," tanya Fahri Hamzah.

Menurut Fahri Hamzah, Ustaz Abdul Somad bukan lah sosok radikal.

"Ini ustaz-ustaz yang Anda larang, diganti di BUMN enggak boleh ceramah di masjid pemerintah, ini semua orang-orang yang oleh umatnya ini orang baik," jelas Fahri Hamzah.

"Ini bukan radikal," sambungnya.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengungkapkan pengalamannya yang dilarang memasuki Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Halaman
123

Berita Terkini