Inspiratif, Dua Siswa SMAN 1 Aesesa di Mbay Jual Daging Ayam Siap Saji, Berikut Liputannya!

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aldianus Dhae (17) dan Emanuel Soa (18) siswa Kelas XI MIPA I SMA Negeri I Aesesa saat berjualan di Kompleks Civic Center Kantor Bupati Nagekeo, Rabu (13/11/2019)

Inspiratif, dua siswa SMAN 1 Aesesa di Mbay jual daging ayam siap saji, berikut liputannya!

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Siang itu, dua orang anak memasuki Kompleks Civic Center Kantor Bupati Nagekeo di Kelurahan Lape Kecamatan Aesesa Kota Mbay Kabupaten Nagekeo.

Keduanya tampak memegang sebuah kardus yang berisikan daging ayam (Ra'a Rete) yang sudah diolah dan siap saji.

Suasana di kompleks Civic Center tampak sepih, meskipun sepih dua anak itu tetap masuk kedalam kantor Bupati.

BREAKING NEWS: Dua Rumah Warga di Kondamara, Sumba Timur Roboh Diterpa Angin Kencang

Keduanya adalah Aldianus Dhae (17) dan Emanuel Soa (18). Mereka adalah siswa Kelas XI MIPA I SMA Negeri I Aesesa.

Siang itu keduanya sedang berjualan Ra'a Rete dikompleks Civic Center.

Mereka ditugaskan untuk menjual Ra'a Rete sebagai praktek dari Mata Pelajaran Wirausaha di sekolah mereka.

"Kami dari siswa SMA Negeri I Aesesa. Kami jual Ra'a Rete disini. Ini adalah praktek dari Mata Pelajaran Wirausaha," ungkap Emanuel Soa, di Kantor Bupati Nagekeo, Rabu (13/11/2019).

Dua Poktan di Ngada dapat Bantuan dari Pemprov NTT, Ini Respon Kadis Pertanian Paskalis Wale Bai

Harga permika 20.000 rupiah dan jualan yang mereka jual diolah sendiri setelah mendapat teori yang diberikan sang guru di sekolah.

"Kami ada 28 orang dibagi enam kelompok. Kami kelompok 3 ada ada tujuh orang jual Ra'a Rete Ayam. Modalnya awal dari siswa. Modal awal 350.000," ujar Emanuel.

Emanuel mengatakan hasil jualan akan dilaporkan dan dibukukan sehingga mengetahui hasil atau untung satu kali membuat olahan atau bahan makan ketika melakukan praktek.

Ia mengatakan semua kelompok yang sudah dibagikan bertanggungjawab atas olahan dan jualan mereka.

Apapun yang dikerjakan harus menghasilkan uang dan ini menjadi pembelajaran yang sangat bagus, karena siswa langsung mengetahui dunia bisnis meskipun dalam skala kecil.

"Kelompok yang lain ada yang jual Pecel, ayam geprek, pentol bakar. Kami jualan cuman hari ini saat praktek saja. Jualnya setiap minggu. Habis materi kami langsung praktek, ini masak disekolah. Kami pakai gedung yang belum dipakai disekolah," ujar Emanuel.

Sementara itu, Aldianus Dhae, mengaku senang dan bangga bisa menjual hasil jerih payah mereka sendiri. Meskipun sederhana tapi itu merupakan bagian dari belajar menjadi seorang pelajar yang bermental wirausaha.

Halaman
12

Berita Terkini