POS-KUPANG.COM | KUPANG - Wakapolda NTT Brigjen Pol Dr Johannis Asadoma saat melakukan safari Kamtibmas di sekolah tersebut, Selasa (12/11/2019) pagi meminta kepada siswa SMA Negeri 11 Kota Kupang agar menjaga karakter patuh hukum sejak dini.
Wakapolda juga memberikan 'bocoran' bagaimana menjadi anggota polisi dari
Safari kamtibmas di sekolah tersebut berlangsung di halaman tengah SMA Negeri 11 di Jalan Fetor Funay Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa Kota Kupang sejak pukul 07.00 Wita.
Dalam kegiatan safari tersebut, Wakapolda NTT melakukan tatap muka dengan 236 siswa yang didampingi kepala sekolah dan para guru sekolah tersebut.
• Futsal NTT Masuk Babak 32 Besar dalam Popnas Korpri XV
Seluruh siswa dalam kesempatan tersebut tampak mengenakan selendang adat. Sementara para guru juga mengenakan sarung daerah.
"Agar dapat menjadi anggota polisi, siswa harus mempersiapkan diri sebaik mungkin," katanya.
Putra Flobamorata ini mengingatkan kepada siswa agar meningkatkan kemampuan fisik dengan olahraga baik itu olahraga lari maupun olahraga fisik lainnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar siswa menjaga kesehatan dengan tidak mengkonsumsi minuman keras dan obat obatan serta menguasai ilmu pengetahuan.
"Untuk jadi polisi, kita tidak boleh buta warna, paru paru harus bersih dan sehat, jangan minum miras dan menguasai pengetahuan. Dan untuk memiliki pengetahuan umum maka harus baca banyak," pesannya.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga merupakan Ketua Pertina itu mengingatkan kepada para siswa untuk membangun karakter patuh hukum sejak dini.
Hal tersebut berlaku baik untuk hukum tertulis maupun hukum yang tidak tertulis.
Dalam kesempatan itu, Wakapolda Johnny didampingi oleh Kapolsek Maulafa Kompol Margaritha Sulabessy dan jajaran bersama Bhabinkamtibmas Kolhua memberikan kepada siswa untuk rajin belajar agar dapat menggapai cita cita yang diimpikan.
Ia berpesan kepada siswa agar menguasai tiga hal penting sebagai bekal masa depan. Tiga hal tersebut adalah menguasai ilmu yang dipilih, kemampuan bahasa inggris harus diasah, dan menguasai teknologi informasi.
• Dikeroyok Tanpa Sebab di dalam Kelas, Siswa SMAN 6 Kupang ini Pingsan, Sang Ibu Histeris
Mantan Wakapolda Sulawesi Utara itu juga berpesan agar para siswa tidak terjebak dan salah memanfaatkan media sosial.
"Adik adik jangan menyebarkan berita bohong, berita hoaks, jangan menyebar ujaran kebencian, tetapi gunakan HP dengan bijak," katanya.
Kepala Kepala SMA Negeri 11 Kupang, Johny Karel Fanggi S.Pd mengakui kalau kunjungan tersebut merupakan hal luar biasa.