Adu Fisik di Dalam Kelas

Dikeroyok Tanpa Sebab di dalam Kelas, Siswa SMAN 6 Kupang ini Pingsan, Sang Ibu Histeris

Kronologis Siswa SMAN 6 Kupang Dikeroyok di Dalam Kelas Hingga Sempoyongan dan Pingsan

Penulis: Gecio Viana | Editor: Eflin Rote
Pos-Kupang.com/Gecio Viana
Siswa SMAN 6 Kupang Dikeroyok di Dalam Kelas Hingga Babak Belur 

Kronologis Siswa SMAN 6 Kupang Dikeroyok di Dalam Kelas Hingga Sempoyongan dan Pingsan 

POS KUPANG.COM -- Kekerasan fisik antar siswa sekolah kembali terjadi di Kota Kupamg.

Kali ini siswa SMAN 6 Kupang terlibat perkelahian satu lawan satui yang berlanjut pada aksi pengeroyokan.

HT (14), siswa SMAN 6 Kupang dikeroyok di dalam ruang kelas hingga babak belur, Selasa (12/11/2019).

Tidak hanya babak belur, HT yang baru duduk di bangku kelas X itu juga sempoyongan dan pingsan saat diselamatkan oleh pihak sekolah ke ruang guru.

Siswa SMAN 6 Kupang Sebelum Dikeroyok Sampai Sempoyongan dan Pingsan, Diajak Lakukan Ini

Wabup Viktor Madur Harap Tak Ada Kasus yang Menjerat Kepala Desa di Manggarai

Pilkada Malaka 2020 Ronaldo Asury Sudah Komunikasi dengan Bakal Calon Bupati, Siapa Dia?

HT dikeroyok oleh rekan sekolahnya yang juga duduk di bangku kelas X berinisial, RLS.

RLS tidak sendiri, ia bersama sejumlah rekannya dan beberapa siswa dari SMA Sudirman Kupang mengejar menganiaya HT.

Kepada POS-KUPANG.COM di Mapolsek Maulafa Polres Kupang Kota, HT mengaku sebelum dikeroyok, ia terlebih dahulu diajak oleh pelaku RLS untuk adu jotos di luar area sekolah.

Saat itu, HT bersama sejumlah siswa lainnya tengah berada di ruang kelas.

"Dia (RLS) awalnya nantang teman saya yang fisiknya kecil, setelah itu dia nantang saya lagi. Saya tidak tahu apa alasannya," kata HT ditemani sang ibu, DS (41).

HT dan RLS akhirnya adu jotos hingga dua kali di lingkungan pemukiman dekat sekolah mereka yang terletak di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Aksi keduanya juga ditonton oleh sejumlah siswa lainnya.

Perkelahian keduanya dihentikan oleh warga sekitar yang melihat kejadian tersebut.

HT selanjutnya kembali ke sekolah dengan melompati pagar sekolah. Ia sempat mendapat luka pada kakinya karena terkena kawat.

Lebih lanjut HT menuturkan, pelaku RLS saat itu tidak terima dan sempat menangis karena perkelahian itu lalu mengajak beberapa rekannya untuk mencari HT dan melakukan pengeroyokan di ruang kelas.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved