Arief mengambil contoh Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan.
Ketika Menteri Perhubungannya bagus namun Menteri Keuangannya jelek, Menteri Perhubungan tidak akan mendapat pembiayaan.
Arief Poyuono, semasa menjadi oposisi Jokowi sempat mengatakan Jokowi gagal.
Pada siaran pers, Senin (4/3/2019), dilansir dari Kompas.com, Abdul Kadir Karding menegaskan Pemerintahan Jokowi telah menunjukkan komitmen serius dalam upaya memerangi narkoba.
• AHY Putra SBY Beri Pesan Mengharukan Buat Presiden Jokowi dan Maruf serta Kabinet Indonesia Maju
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu mengatakan sikap tegas Presiden, menginstruksikan tembak di tempat bandar narkoba yang melawan hukum merupakan refleksi komitmen.
Seusai pernyataan tersebut, terjadi penangkapan Andi Arief, Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat yang terjerat kasus narkoba.
Arief Poyuono, menanggapi kasus tersebut, jutru berpikir itu merupakan kegagalan Jokowi menanggulangi pemasalahan narkoba.
Arief Poyuono juga sempat menyebutkan adanya pihak ketiga yang ingin memecah belah Jokowi dan Prabowo.
Arief mengungkapkan hal tersebut melalui saluran Youtube metrotvnews, Senin (1/7/2019).
• LENGKAP! Nama & Profil Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi Maruf Amin 2019
Wakil Ketua Partai Gerindra itu mengatakan ada pihak yang tidak suka Jokowi dan Prabowo terjadi rekonsiliasi.
“Selalu ada orang yang ingin mengacaukan Indonesia,” katanya.
Arief berpendapat Prabowo sudah menghormati hasil sengketa Pemilihan Presiden.
Menurut Arief, sikap itu lebih tinggi nilainya disbanding ucapan selamat.
Pada program Mata Najwa, selain Arief Puoyono dan Adian Napitupulu, hadir pula Ketua Dewan Pengurus Pusat Nasional Demokrat (DPP Nasdem), Irma Suryani Chaniago.
Tidak ketinggalan, dari pihak satu-satunya oposisi tersisa, Aboe Bakar Alhabsyi, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menjadi tamu Mata Najwa.