Perkuat Pengamanan Perbatasan, Satgas Yonif 132/BS Silahturahmi dengan UPF Timor Leste
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Dalam rangka memperkuat pengamanan wilayah perbatasan antara RI-RDTL, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS jalin silahturahmi dengan Unidade de Patrulhamento de Fronteiras (UPF) Timor Leste.
Kegiatan silaturahmi itu berlangsung di Pos Manusasi Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS, di Desa Manusasi, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (22/10/2019).
• Pemkab Lembata Akan Studi Banding di Flotim Soal Pelaksanaan Pilkades
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama mengungkapkan, bawa kegiatan tersebut merupakan ajang silahturahmi dalam rangka mempererat hubungan kerjasama pengamanan di masing-masing wilayah baik Indonesia maupun Timor Leste.
Menurut Letkol Wisyudha, permasalahan yang terjadi selama ini seperti praktik penyelundupan dan pelintas batas ilegal dapat diselesaikan secara kekeluargaan, melalui kerjasama yang telah dibangun.
"Agar tidak merugikan kedua negara. Dan melalui pertemuan yang dilakukan juga membahas keamanan kedua negara sehingga saling bersinergi," ujarnya.
• Jokowi Minta Basuki Hadimuljono Lanjutkan Pembangunan Infrastuktur di Periode Kedua Pemerintahannya
Dia berharap, dengan adanya pertemuan antara TNI dan UPF tersebut aparat penjaga perbatasan saling bersinergi untuk menjaga wikayah perbatasan supaya tetap kondusif.
Pada kesempatan yang sama, Abilio T. S. anggota dari UPF Timor Leste menyampaikan, terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif 132/BS, yang telah menjalin kerjasama yang baik dengan pihak UPF Timor Leste.
Abilio berharap, dengan adanya pertemuan bersama yang dilakukan tersebut mampu menciptakan perdamaian di wilayah perbatasan, dan memprerat kerjasama dalam rangka pengamanan perbatasan oleh personil kedua negara.
Menurutnya, jika suatu saat nanti terjadi permasahalan di wilayah perbatasan antara kedua negara maka, dapat diselesesaikan secara kekeluargaan melalui koordinasi yang telah dibangun.
"Perbatasan banyak jalan tikus sehingga sering terjadi kejahatan lintas batas, maka perlu saling koordinasi sehingga sama-sama meminimalisir kejahatan yang terjadi di wilayah perbatasan," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)