"Tapi juga sebenenarnya kami punya potensi untuk menganangani masalah-masalah yang ada. Tantangan kita ialah membuat sinergi yang lebih baik dari potensi-potensi yang tersebar di jemaat kasih sinode yang ada di pemeritah dan juga di mitra-mitra lainnya swasta dan pemerintah," jelas pendeta Mery.
Di bidang liturgi, lanjutnya, GMIT memang mewari liturgi ekumene global dari Eropa, namun makin kuat kesadaran bahwa GMIT menghasilkan liturgi-liturgi konteksual yang berdialog dengan realita hidup jemaat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)