Suasana pengajarannya pun harus menyenangkan, bisa dengan mendongeng. Sebab, pendidikan seks bukan sesuatu yang menyeramkan, apalagi tabu.
Memberi batasan
”Mungkin karena dalam masyarakat kita mendengar seks itu mengacu pada aktivitas ya. Kalau untuk remaja dan dewasa memang bisa dimasukkan tema dating (kencan), hubungan pria dan wanita. Kalau Anak-Anak, cukup untuk memahami fungsinya, higienitas, dan sebagainya,” tutur Lizzie.
Contoh mengenalkan mulut. Untuk apa? Mungkin Anak akan menjawab minum, makan, bicara, hingga mencium. ”Hah mencium? Mencium siapa? Mama dan papa.”
Orangtua dapat membuat kategori atau batasan, misalnya keluarga hanya dapat mencium pipi. Sementara orang asing jangan.
”Ini bisa menjadi dasar pengetahuan untuk menghadapi dan membedakan pelecehan seksual ke depannya,” tandas Lizzie.
Mengenalkan organ intim
Selanjutnya, kenalkan organ intim dan fungsi-fungsi serta hal terkait lainnya. Ini bisa jadi perbincangan saat praktik menceboki dan sebagainya.
”Misalnya bagian depan seperti penis atau vagina. Gunanya apa? Untuk pipis, makanya harus bersih. ’Adik kalau diceboki mami harus bersih ya.’ Saat pupup (buang air besar) misalnya, Anak juga bisa diajak ngobrol pupupnya keluar dari mana? Dubur namanya. Bisa dijelaskan juga bahwa yang keluar adalah ampas makanan. Kalau makan wortel pupupnya warna oranye. Beritahu juga siapa saja yang boleh mencebokinya,” jelas Lizzie.
Anggota tubuh lain yang tak boleh terlewat, menurut Lizzie, adalah dada. ”Saat ibu dan Anak perempuan mandi bersama misalnya bisa dimanfaatkan untuk pengenalan buah dada. ’Oya punya adik masih rata ya. Kalau perempuan nanti kayak mama, akan jadi besar."
"Pelan-pelan singgung juga fungsinya. Mungkin dia akan menjawab untuk menyusui. Jadi nanti dia akan tahu bahwa dada bukan sekadar erotis dan harus ditutupi, tapi fungsi utamanya menyusui. Barulah kemudian kita singgung pencegahan kejahatan; harus ditutup dan nggak boleh dipegang oleh siapa-siapa,” paparnya.
Penting Bagi Orangtua, Berbicara Tentang Pendidikan Seks Untuk Anak Remaja
Dikutip dari Nakita.id, banyak orangtua yang tidak mengajarkan seks kepada Anaknya.
Sebagian orangtua juga menyepelekan pendidikan seks untuk Anak, bahkan banyak orangtua yang berpikir kalau memberitahu Anak tentang seks itu sebuah hal yang tabu.
Beberapa Anak remaja juga enggan membicarakan seputar seks dengan orangtua, karena merasa malu.