VIDEO: Siswi SMP Menari di Kampung Adat Tutubhada-Nagekeo. Gemulai Tubuhnya Aduhai. Tonton Videonya

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIDEO: Siswi SMP Menari di Kampung Adat Tutubhada Nagekeo. Gemulai Tubuhnya Aduhai. Tonton Videonya

POS-KUPANG.COM, MBAY – VIDEO: Siswi SMP Menari di Kampung Adat Tutubhada Nagekeo. Tonton Videonya

Beberapa siswi yang bergabung dalam Sanggar Sa Ate SMP Swasta Hanura Danga mementaskan tarian Tea Eku di Kampung Adat Tutubhada, Kabupaten Nagekeo.

Pentas tarian Tea Eku itu dalam rangka promosi kawasan pariwisata kampung adat tersebut.

VIDEO: Agus Seran Tewas Terjepit Saat Lakalantas di Depan Hotel Sahid T-More Kupang. Ini Videonya

VIDEO: Kentongan Bencana Untuk Tanggap Darurat Bencana di Ende. Tonton Videonya

VIDEO: Istri Gubernur NTT Minta Masyarakat Jangan Malu dengan Budaya NTT. Ini Videonya

Kampung adat tersebut merupakan salah satu destinasi wisata budaya di daerah tersebut.

Kampung adat itu berada tak jauh dari Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo.

Nama Tari Tea Eku sendiri diambil dari kata “Tea” dan “Eku”. Tea berarti getar, hal ini bisa dilihat dari gerakan kaki penari sesuai irama musik.

Sedangkan Eku berarti lambaian sapu tangan, hal ini bisa dilihat dari atribut yang mereka gunakan, yaitu sapu tangan.

Tari Tea Eku adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Nagekeo Pulau Flores NTT.

VIDEO: Ibu-ibu dari Ndora Junjung Esu Kose Saat Festival Literasi Nagekeo 2019. Tonton Videonya

VIDEO: Karya Seni Karang Taruna Gatra di Tarus, Bikin Wabup Kupang Terpesona. Tonton Videonya

VIDEO: Frengky Saunoah Lamar ke Partai Gerindra. Jadi Bakal Calon Bupati TTU. Tonton Videonya

Tarian ini sudah terkenal di Nagekeo dan sering tampil dalam acara penting seperti upacara adat, penyambutan tamu dan acara budaya lainnya.

Sekitar, pukul 17.00 Wita, sejumlah penari, pemain gong dan gendang, sudah berada di Kampung Adat Tutubhada yang terletak di Desa Tutubhada Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo, Selasa (1/10/2019).

Lenggak-lenggak penari cilik tersebut terlihat indah dan memesona.

Balutan kain khas Nagekeo, yakni pakaian hitam dibalut dengan kain tenun khas Nagekeo berwarna ungu, membuat penari terlihat anggun saat menari.

Wakil Kepala SMPS Hanura, Bernadete Nata mengatakan, Sanggar Sa Ate sudah sering tampil dalam iven apapun yang digelar di Nagekeo.

Selain itu pernah mengikuti lomba menari saat festival di Kupang beberapa waktu lalu.

VIDEO: Anggota DPRD TTS Temui Korban Pemerkosaan dan Bertekad Mengembalikannya ke Sekolah

VIDEO: Atraksi Budaya Warnai Pembukaan Gala Desa di Lembata. Tonton Videonya

VIDEO: Aliansi SADAR Sumba Minta Dewan Jangan Mengantuk Saat Sidang. Tonton Videonya

"Kami pernah ikut festival di Kupang tahun 2017. Latihannya setiap hari Jumat dan anak-anak dilatih sesuai minat mereka. Anak-anak itu selalu ikut olah vokal seni musik, dan lainnya," ujar Bernadete.

Ia mengatakan,  suatu kehormatan bahwa Sanggar Sa Ate menari di Kampung Adat Tutubhada untuk kepentingan promosi pariwisata.

"Kami tampil di Kampung adat Tutubhada itu baru pertama kali. Bagi kami, itu sesuatu yang cukup membanggakan," ujarnya. (POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Nonton Videonya Di Sini:

Berita Terkini