11. Aku sekarang kembali menjadi bagian dari ratusan juta rakyat negeri ini yang hari2 mencari penghidupan, mencari keadilan dan mencari tempat berteduh dan berlindung. Dan akupun adalah rakyat biasa yang berjalan bersama kenyataan; apa yang tetap harus aku perjuangan
12. Sekarang aku tak muda lagi, 1997-1998 baru menjadi sarjana dan ketika turun ke jalan usiaku masih 26-27-an. Sekarang umurku menjelang 48. Sebentar lagi setengah abad. Dihitung dari perjalanan menjadi Aktifis mahasiswa 90-an, maka setengah usia terbaik ku ada dalam perjuangan.
13. Seperempat abad lalu, Masa2 muda itu adalah masa indah menjadi Aktifis jalanan. Dan sekarang, sepertinya generasi baru telah lahir. Majulah kalian ke depan. Itu panggilan sejarah kalian. Karena saya percaya, setiap 20 tahun lahir generasi baru di jalanan. Tak bisa diterka.
• Peramal Mbak You dan Endang Tarot Sebut Ada Api di Pernikahan Laudya Cynthia Bella & Engku Emran
• Yunarto Wijaya Sebut Demonstran Yang Beraksi Hingga Senin Malam sebagai Hama Demokrasi
14. Malam ini, 1/10/2019 aku pamit kawan, majulah kalian ke depan. Ada generasi baru di dalam ruang sidang dan ada generasi baru di jalanan. Berdebatlah kalian. Kalian harus berlatih menggunakan pikiran. Jangan undang kekerasan masuk ruang perdebatan nanti kita semua menyesal.
15. Aku mohon maaf atas segala kesalahan yang aku sengaja atau tidak. Aku manusia biasa, pejabat juga manusia. Kita semua manusia. Kita adalah saudara yang harus siap saling menerima. Aku menerima kalian dan aku mohon diterima sebagai kawan biasa. Kawan dalam peejalanan.
• Fahri Hamzah Ucap Innalillahi Setelah Dengar Kabar Duka 22 Orang Tewas Dalam Rusuh Wamena Papua
• Fahri Hamzah Sahabat Fadli Zon Ungkap Jokowi Bisa Jatuh di Tengah Jalan Kalau Salah Melakukan ini
16. Sekali lagi aku pamit dari pemerintahan, ijinkan aku menjadi bagian dari masyarakat INDONESIA yang merangkai mimpi tentang masa depan. Memulai sebuah perjalanan, barangkali sebuah arah baru atau tentang sesuatu yang mencoba menjawab kegelisahan. Bismillah.!
Komentar Fahri Hamzah Soal Pimpinan KPK Serahkan Mandat, Tetapkan Menpora Imam Nahrawi Tersangka
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku heran dengan para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyebut, tiga pimpinan lembaga antirasuah tersebut sudah menyerahkan mandat pengelolaan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK kepada Presiden Joko Widodo.
Langkah itu, menurut Fahri, adalah pernyataan mundur dari jabatan.
Namun, hingga saat ini mereka masih aktif bekerja, bahkan bisa menetapkan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai tersangka.
"Bagi saya, ini ada semacam konflik moral luar biasa yang harusnya tak boleh terjadi di lembaga seperti KPK," ujar Fahri saat dihubungi, Kamis (19/9/2019).
"Sebab, lama-lama yang rusak lembaganya karena orang melihat, oh di KPK masih bisa main-main dan jadi tempat main-main," lanjut dia.
Menurut Fahri Hamzah, KPK saat ini yang masa jabatannya bakal habis Desember 2019, tak lagi memiliki legitimasi moral akibat penyerahan mandat kepada Presiden Jokowi itu.
"Tiga Pimpinan KPK ini sebenarnya mempunyai legitimasi moral yang sudah jatuh akibat tindakan sembrono mengundurkan diri dan menyerahkan mandat ke Presiden," kata Fahri.
Penyerahan mandat itu dilakukan karena pimpinan KPK merasa tidak pernah diajak berdiskusi dalam pembahasan revisi Undang-Undang KPK yang sudah disahkan DPR.