Tetapi Richard hanya menjawab: "Saya akan mempertimbangkan kembalinya dirimu, tapi dengan satu persyaratan, jika kita bersama berarti bersama-sama."
Richard, 61, dibunuh oleh istrinya pada Agustus 2010. (pixel8000/Mirror)
"Pembicaraan tentang perceraian dengan orang asing ini tidak baik dan tidak saling mengerti."
Sally mengatakan kepada DailyMail bahwa ia juga bersikeras dalam penyelesaian perceraiannya dan karena permintaan perceraian ini Sally hanya mendapat £ 200.000, (Rp. 3 Milyar) sebagian kecil yang seharusnya ia dapatkan.
Sally, yang termanipulasi oleh suaminya sejak dia bertemu saat remaja itu setuju.
Tapi pelecehan dan siksaan fisik dan mentak terus kembali, pada hari dia membunuhnya, Richard menuntut Sally untuk membuatkannya sarapan.
Meski mereka tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak di rumah mereka.
Kisah Sally didukung oleh banyak orang. (pixel8000/Mirror)
Sally keluar di tengah hujan lebat untuk membeli sosis, telur, dan daging, dan ternyata hanya alasan supaya Sally pergi dari rumah mereka.
Ketika dia kembali ke rumah, Sally mencurigai Richard, hal yang ia lakukan itu hanya demi Richard bisa menelepon salah satu dari banyak pacarnya dan dengan cepat memeriksa catatan telepon mengkonfirmasi kelakuan suaminya.
Sally meletakkan makanannya di depan Richard dan bertanya, "Apakah aku akan menemuimu lagi besok?"
Richard membalas, "Jangan tanyai aku lagi, Sally, jangan tanyai aku."
Tak tahan dengan kelakuannya, Sally memukul kepala Richard dengan palu dan membunuhnya.
Dituntut atas pembunuhan, Sally dipenjara seumur hidup pada tahun 2011.
Tetapi, dalam kasus khusus, dan berakhir banding, tim hukumnya dapat memberikan bukti yang menunjukkan penyiksaan psikologis yang dilakukan suaminya.
Hukuman pembunuhannya dibatalkan dan permohonan diterima pada bulan Juni tahun ini.
• Lihat Cuplikan Gol Indah saat Persib Bandung vs PS Tira Persikabo, Ini Golnya Maung Bandung
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kisah Istri Bunuh Suami Karena Siksa Mental & Fisik Bertahun-tahun, Bermula Minta Dimasakkan Sarapan. (*)