POS KUPANG.COM -Ini kisah seorang istri bunuh suami karena disiksa mental dan fisiknya selama bertahun-tahun oleh sang suami, pembunuhan bermula dari minta dimasakkan sarapan.
Tidak hanya di Indonesia, ternyata masih banyak juga kejadian kekerasan dalam rumah tangga di Inggris.
Seperti kisah seorang istri yang tak kuasa membunuh suaminya karena diduga sang istri telah disiksa secara mental dan fisik oleh sang suami yang sering mempermainkannya.
Ia mengungkapkan bahwa ada satu permintaan aneh dari suaminya yang membuatnya curiga setelah dia kembali rujuk dengannya,
• Ini Gol Pertama Bek Anyar Nick Kuipers untuk Persib Saat Lini Serang Maung Bandung Tumpul, Info
Sally Challen, telah menderita penganiayaan bertahun-tahun di tangan suaminya, Richard, yang merupakan penipu berantai dan sering mengunjungi rumah bordil.
Richard dan Sally Challen pada hari pernikahan mereka pada tahun 1979. (pixel8000/Mirror)
Sally saat itu berusia 15 tahun ketika dia pertama kali bertemu dengan Richard, yang enam tahun lebih tua darinya.
Karena keluguannya, Sally dengan cepat tergila-gila pada Richard, namun pada akhirnya Richard memanipulasi istrinya karena keluguannya tersebut.
• Ini Dilakukan Pelatih Macan Kemayoran Julio Banuelos Hadapi PSIS saat Lini Persija Jakarta Bolong
• Ini Perombakan dan Pembenahan Pelatih Persib Robert Albert sUsai Imbang Lawan Tira Persikabo
Bahkan ketika Sally, yang bernama asli Georgina, memergoki suaminya sedang berselingkuh justru sang suami menyangkalnya dan mengatakan ia sudah 'gila'.
Tapi, terlepas dari hubungan toxic yang mereka jalani, Sally masih merasa seperti dia adalah 'belahan jiwanya'.
Awal tahun 2009, 18 bulan sebelum Sally membunuh suaminya, ibu dari dua anak itu memutuskan untuk tinggal bersama salah satu putranya.
• 2 Pemain Maung Bandung Omid dan Febri Terluka, Ini Kondisi Bus Persib Bandung yang Dilempari Batu
Sally Challen adalah korban penganiayaan bertahun-tahun di tangan suaminya Richard, meskipun pernah meninggalkannya, suatu hari ia pernah mengajak rujuk dan balikan dengan Richard.
Dilansir dari Daily Mail, Sally menjelaskan bagaimana ia memohon padanya untuk menerimanya kembali - tetapi dia punya satu permintaan yang membuatnya semakin curiga dan merasakan kemarahannya memuncak.
Pada bulan April 2010 dia menulis email kepada Richard:
"Aku ingin bersamamu lagi, aku menyesal telah pergi."
"Kita adalah belahan jiwa, kita telah bersama begitu lama, aku tidak bisa melihat masa depan tanpamu."
Tetapi Richard hanya menjawab: "Saya akan mempertimbangkan kembalinya dirimu, tapi dengan satu persyaratan, jika kita bersama berarti bersama-sama."
Richard, 61, dibunuh oleh istrinya pada Agustus 2010. (pixel8000/Mirror)
"Pembicaraan tentang perceraian dengan orang asing ini tidak baik dan tidak saling mengerti."
Sally mengatakan kepada DailyMail bahwa ia juga bersikeras dalam penyelesaian perceraiannya dan karena permintaan perceraian ini Sally hanya mendapat £ 200.000, (Rp. 3 Milyar) sebagian kecil yang seharusnya ia dapatkan.
Sally, yang termanipulasi oleh suaminya sejak dia bertemu saat remaja itu setuju.
Tapi pelecehan dan siksaan fisik dan mentak terus kembali, pada hari dia membunuhnya, Richard menuntut Sally untuk membuatkannya sarapan.
Meski mereka tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak di rumah mereka.
Kisah Sally didukung oleh banyak orang. (pixel8000/Mirror)
Sally keluar di tengah hujan lebat untuk membeli sosis, telur, dan daging, dan ternyata hanya alasan supaya Sally pergi dari rumah mereka.
Ketika dia kembali ke rumah, Sally mencurigai Richard, hal yang ia lakukan itu hanya demi Richard bisa menelepon salah satu dari banyak pacarnya dan dengan cepat memeriksa catatan telepon mengkonfirmasi kelakuan suaminya.
Sally meletakkan makanannya di depan Richard dan bertanya, "Apakah aku akan menemuimu lagi besok?"
Richard membalas, "Jangan tanyai aku lagi, Sally, jangan tanyai aku."
Tak tahan dengan kelakuannya, Sally memukul kepala Richard dengan palu dan membunuhnya.
Dituntut atas pembunuhan, Sally dipenjara seumur hidup pada tahun 2011.
Tetapi, dalam kasus khusus, dan berakhir banding, tim hukumnya dapat memberikan bukti yang menunjukkan penyiksaan psikologis yang dilakukan suaminya.
Hukuman pembunuhannya dibatalkan dan permohonan diterima pada bulan Juni tahun ini.
• Lihat Cuplikan Gol Indah saat Persib Bandung vs PS Tira Persikabo, Ini Golnya Maung Bandung
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kisah Istri Bunuh Suami Karena Siksa Mental & Fisik Bertahun-tahun, Bermula Minta Dimasakkan Sarapan. (*)