Kami mengunjungi daerah yang masih hancur dengan Pastor Chito, ke arah katedral tempat dirinya diculik.
"Itu gereja kami!" katanya. Saat kami masuk, suasana segera berubah. Katedral sudah menjadi puing-puing. Lubang peluru terlihat di dinding, ubin lantai pecah, atap bangunan hancur.
Ketika mendekati altar, saya melihat lubang peluru di perut patung Yesus, tangannya dipotong.
Pastor Chito berdoa, berdiri dengan menaruh tangannya di patung Bunda Maria. Sambil menangis, dia membersihkan patung tersebut.
Sumber: BBC News Indonesia