Menurut Nadia, generasi atau kaum milenial senang akan fleksibilitas. Misalnya, generasi milenial tak senang jika harus mengikuti training yang hanya mendengarkan ucapan dari para trainer.
“Anak-anak muda paling susah disuruh kumpul di kelas training. Mereka lebih senang training di waktu mereka sendiri, mereka enggak seneng training yang hanya duduk dengerin. Mereka maunya virtual. Mereka punya waktunya misalnya malam pas habis hang out, nah itu bisa training virtual. Online learning,” ujar dia.
Sumber: kompas.com/*