Gabriel Mone, Tukang Kayu Yang Antusias Bertani

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gabriel Mone sedang menyiram terong dan jagung miliknya.

Gabriel Mone, Tukang Kayu Yang Antusias Bertani

POS-KUPANG.COM--Gabriel Mone (45), seorang lelaki tukang kayu yang  ulet dan telaten mengubah kayu menjadi perabotan rumah tangga yang berdaya guna sesuai pesanan pelanggannya ataupun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Selain bergiat sebagai tukang kayu, pada musim tertentu, suami dari Ayurin Mone Muloko ini bersama keluarga mengolah lahan pesawahan mereka untuk dapat dipanen sebagai bahan makanan keluarga sepanjang tahun.

Namun sawahnya tersebut hanya dapat diolah sekali setahun secara tradisional dengan  memanfaatkan curah hujan sehingga di waktu senggang selama musim panas, ia bekerja di mebel kecil di sudut rumah miliknya yang terletak di Dusun Hoiledo, Desa Maubesi kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao-NTT.

Menurut keterangan bapak dari lima orang anak ini ketika di hubungi via telepon, ia mengatakan, pekerjaan serupa sudah dilakoninya selama puluhan tahun sehingga menjadi rutinitasnya setiap hari hingga pada awal tahun 2019 lalu, dimana Yayasan TLM melalui fasilitator desa di Desa Maubesi mulai melirik potensi lahan tidur dan sumber air yang ada dusun Hoiledo untuk dikembangkan menjadi kebun produktif.

“Saya sebenarnya tukang kayu. Bertani juga hanya sekedar saja mengisi waktu pas musim sawah, jadi tidak tahu tanam-tanam sayur. Tapi dari TLM sosialisasi tentang kebun jadi saya tertarik dan bergabung”, Ungkap Gabriel.

Melihat peluang ini, bersama-sama dengan fasilitator desa Yayasan TLM, Gabriel beserta 11 keluarga lainnya bersepakat membentuk Kebun Produktif di Dusun Hoiledo dan diberi nama Kelompok Enge Dale dalam Bahasa Rote yang artinya Dalam suatu Ikatan.

Kelompok ini beranggotakan 12 Orang anggota yang terdiri dari 1 orang laki-laki dan 11 orang Perempuan.

Walaupun Gabriel Mone, yang akrab disapa Bapa Gab ini adalah satu-satunya anggota laki-laki diantara ke-11 anggota kelompok lainnya, namun ia begitu antusias dan bersemangat terlibat dalam setiap kegiatan kebun produktif bentukan Yayasan TLM GMIT ini.

Dari pembentukan kelompok, pengolahan lahan, instalasi pompa hydram dan pipanisasi, penanaman, perawatan tanaman hingga penjualan, ia terlihat begitu aktif dan bersemangat.

Antusiasmenya yang begitu besar, bisa dikatakan sebagai motor penggerak kelompok kebun produktif Hoiledo desa Maubesi tersebut sehingga  dapat diandalkan dalam kelompok untuk pekerjaan-pekerjaan berat yang tidak dapat dikerjakan oleh anggota kelompok lainnya.

Ia berperan penuh dalam pemasangan pompa Hidram, instalasi perpipaan kebun, pembuatan Tandon penampungan, Bak Ikan, Tandon siram, pembuatan rumah kebun dan konseptor dalam hal penanaman dan kebersihan kebun kelompok.

“Saya sangat senang karena dulu di kampung sini (Desa Maubesi_red), tidak kenal pompa hydram, tapi setelah TLM masuk, sekarang saya sudah bisa pasang, rusak saya bisa perbaiki jadi bisa tambah pengalaman”, jelasnya.

Hingga kini, meskipun telah masuki musim mengolah sawah, namun Gabriel masih menyempatkan diri agar setiap hari bisa berada di kebun dan mengurus tanaman hortikultura miliknya.

Gabriel berharap pendampingan oleh Yayasan TLM saat ini masih akan terus dilakukan sehingga kekurangan air di musim panas yang sering menjadi masalah setiap tahun, tidak menjadi halangan lagi bagi mereka untuk terus bercocok tanam di kebun produktif yang sudah ada.

Halaman
12

Berita Terkini