"Kalau dulu airnya jernih. Tapi sekarang hanya untuk MCK. Tapi untuk minum tidak bisa," ujarnya.
Ia mengatakan meskipun agak kurang bersih, warga tetap mengambil air tersebut untuk MCK. Sebab jika harus pergi ambil air disumber mata air akan memakan waktu lama.
Ambil Air di Loka Yio
Ia mengatakan, warga kampung Wesawa tidak kehilangan akal saat ada persoalan. Warga setempat langsung beralih untuk mendapatkan air di sumber mata air Loka Yio yang jaraknya sekitar 800 hingga 900 Meter dari Kampung Wesawa.
"Kami ambil dari mata air Loka Yio.
Kami jalan kaki. Ada yang pakai motor atau kalau ada mobil bisa juga," ujarnya.
Ia mengaku kalau ambil air untuk kebutuhan rumah tangga warga harus rela turun ke Loka Yio dan otomatis saat pulang harus mendaki.
"Dari Wesawa ke Loka Yio itu jaraknya 800 meter. Kalau pergi menurun. Namun kalau pas pulang mendaki," tambahnya.
Ia mengatakan kalau anak sekolah timba air siang hari. Kalau pagi mereka pasti akan terlambat ke sekolah.
"Anak sekolah kadang pergi timba air siang setelah pulang sekolah atau sore hari. Kalau pagi hari tidak bisa, nanti mereka terlambat ke sekolah," ungkapnya.
• Bengkel APPeK Buat MoU Untuk Pengembangan Peternakan di NTT
• Ulangtahun Bupati Masneno Disatukan dengan Peresmian Puskesmas Oesao
Warga Kampung Dekolabo Desa Kotakeo I, Laurensius Saye (78) mengaku warga di Kampung Dekolabo juga sangat kesulitan air.
"Kalau di Dekolabo ambil air di sumber mata air Tedona. Itu mereka jalan kaki. Jaraknya dari kampung 800 meter juga sampai 900 meter," ujar Laurensius.
Ia mengaku jika ada hajatan warga harus menggunakan mobil untuk mengangkut air.
Ia berharap ada sentuhan dari Pemerintah terkait persoalan air bersih di Desa Kotakeo I. Sehingga masyarakat bisa hidup aman dan nyaman. Sebab kebutuhan air bersih menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)