Bengkel APPeK Buat MoU Untuk Pengembangan Peternakan di NTT
Penandatanganan MoU ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan advokasi yang telah berlangsung di tingkat desa
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Bengkel APPeK Buat MoU Untuk Pengembangan Peternakan di NTT
POS-KUPANG.COM|KUPANG --Bengkel Advokasi Pemberdayaan dan Pengembangan Kampung (Bengkel APPeK) menyelenggarakan kegiatan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Bappelitbangda NTT, Jumat, (21/6/2019).
Acara ini dihadiri Ketua Aliansi Peternakan NTT, Dr. Marthen Mulik, Perwakilan Ombudsman NTT, Plan International Indonesia. Dari Pemprov NTT dihadiri Alex Muda dari Dinas Peternakan NTT serta stakeholder lainnya.
Penandatanganan MoU ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan advokasi yang telah berlangsung di tingkat desa yang telah dilakukan oleh proyek SCILD.
Proyek SCILD adalah sebuah program pemberdayaan ekonomi bagi kaum muda melalui penguatan delapan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang ada di 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu dan Kabupaten Malaka.
Terlaksananya kegiatan ini melalui kemitraan antara Bengkel APPeK, Yayasan Sanggar Perempuan TTS dan Yayasan Plan International Indonesia atas dukungan dana dari Uni eropa.
Tarsianus Tani, Wakil Direktur Bengkel APPEK, saat memberikan sambutan, mengatakan, kegiatan penandatanganan ini bertujuan membangun hubungan kerja sama antara aliansi peternakan NTT dengan mitra-mitra strategis yang berkonsentrasi dengan isu peternakan.
• SMK Sadar Wisata Ruteng Dapat Rp 1,9 M
• Ulangtahun Bupati Masneno Disatukan dengan Peresmian Puskesmas Oesao
• Sagitarius dan 3 Zodiak Ini Paling Suka Hilang Tiba-tiba Tanpa Kabar Kamu Termasuk?
• Ini Nih Mata Pelajaran Favorit Tiap Zodiak Libra Ternyata Suka Matematika Cancer Kimia, Kalau Kamu?
"Selain itu juga merumuskan solusi dan pembagian peran untuk memanfaatkan berbagai peluang dalam mengatasi permasalahan yang timbul dari ketentuan-ketentuan dan praktek pelaksanaan kebijakan dalam pengembangan peternakan di wilayah Timor Barat ," kata Tarsianus.
Bahkan, lanjutnya, juga upaya memperluas jaringan serta informasi bagi kaum muda tentang aliansi Peternakan di NTT.
"Kita berharap dengan adanya MoU yang sudah ditandatangani membuka peluang lebih banyak peternak muda menyuarakan aspirasi mereka," katanya.
Sementara itu Ketua Konsorsium, Dr.Marten Mulik berharap dengan adanya penandatanganan MoU ini dapat memberikan dampak positif dari masyarakat terutama kaum muda melalui bidang peternakan sehingga kerjasama terkait pengembangan di bidang peternakan bisa berkolaborasi.
"Selain itu juga, kita bisa mencari sumber modal pengembangan karena di aliansi untuk sumber daya terkait peternakan siap untuk membantu," kata Marthen.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM , Oby Lewanmeru)