POS-KUPANG.COM - Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang diwajibkan terhadap umat Islam. Puasa Ramadan termasuk dalam salah satu rukun Islam–selain syahadat, sholat, zakat dan haji.
Dalam menjalankan puasa Ramadan, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Jika hal-hal ini dilanggar, maka puasa akan dianggap batal. Apa hal-hal tersebut?
1. Makan-Minum
Makan-minum atau memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, telinga atau dubur dengan sengaja menyebabkan batalnya puasa. Sekali lagi, dengan sengaja dan masuk hingga ke dalam tubuh (lambung/perut). Jadi jika kamu entah karena sesuatu hal tanpa sengaja memakan atau meminum sesuatu atau kemasukan sesuatu di hidung, telinga dan duburmu maka puasamu tidak batal. Atau jika kamu lupa kalau kamu sedang puasa lalu kamu meminum atau memakan sesuatu, puasamu juga tidak batal. Maka kamu bisa melanjutkan puasamu.
• Bacaan Doa Buka Puasa Lengkap dengan Cara Berbuka Puasa yang Benar di Ramadhan Hari ke-2
• Kolak Ubi untuk Buka Puasa Ramadhan 2019, Cara Memilih Ubi Cocok untuk Buat Kolak & Resep Singkat
• Video Cuplikan Gol-Gol saat Barca Tumbang di Kandang Liverpool, Skor 0-4
2. Berhubungan Seksual
Berhubungan seksual adalah sesuatu yang dilarang saat berpuasa, dan jika dilakukan maka akan membatalkan puasa. Bahkan berhubungan seksual di saat puasa Ramadan akan terkena denda. Namun sebagaimana makan dan minum, berhubungan seksual yang membatalkan puasa adalah yang dilakukan dengan sadar dan sengaja. Ukuran hubungan seksual dalam hal ini adalah masuknya penis ke vagina. Jika di luar itu tidak membatalkan puasa.
3. Ejakulasi
Berhubungan seksual yang tidak sampai intercourse seperti pelukan atau ciuman tidak membatalkan puasa. Namun jika karenanya kita mengalami ejakulasi maka puasa batal, karena keluarnya sperma disebabkan tindakan fisik (pelukan, ciuman, onani) yang disengaja membatalkan puasa. Namun jika ejakulasi karena berimajinasi (pikiran) atau mimpi basah dianggap tidak membatalkan puasa.
4. Muntah karena kesengajaan
Muntah karena aktivitas yang disengaja seperti memasukkan jari ke mulut atau hal lain dianggap membatalkan puasa. Tapi muntah karena sakit tidak membatalkan puasa.
5. Haid dan Nifas
Khusus buat perempuan mereka yang sedang haid arau nifas tidak wajib menjalankan puasa. Jika di tengah menjalankan puasa lalu datang haid atau keluar darah nifas maka puasanya batal.
6. Gila atau Hilang Akal
Salah satu syarat menjalankan puasa adalah dalam keadaan sadar. Jika seseorang mengalami hilang akal, mabuk atau gila kala ia berpuasa, maka puasanya dianggap batal. Dan orang gila memang tidak diwajibkan berpuasa.
7. Keluar Islam
Dalam literatur fikih keluar Islam atau murtad menjadi salah satu hal yang membatalkan puasa. Hal ini sebenarnya konsekuensi logis saja, karena puasa Ramadan hanya diwajibkan untuk umat Islam. Jadi yang bukan Islam atau keluar Islam otomatis tidak sah puasa Ramadannya.
10 hari pertama Ramadhanm sangat penting bagi umat muslim
Sebab menjalankan puasa di 10 pertama Ramadhan akan mendapatkan curahan rahmat.
"Sangat sulit memulai 10 hari pertama Ramadhan, karena sebab adaptasi dan harus menyesuaikan diri, baik dari keseharian, kemudian berkaitan dengan ketahanan tubuh dan kebiasaan setiap harinya, di mana aktivitas kita makan siang kemudian malam. Namun kemudian harus menjalani ibadah puasa yang dimulai dengan sahur pertama dan kemudian berbuka. Nah banyak godaan di hari pertama hingga hari ke-10," ungkap Ustad Atoillah, Mudir Pondok Pesantren Miftahul Huda, seperti dilansir Sriwijaya Post, Rabu, 16 Mei 2018 lalu.
Pada 10 hari pertama bulan Ramadan Allah SWT memberikan rahmat dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa.
Sebab fase-fase 10 hari pertama Ramadan memang merupakan fase terberat dan tersulit karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus mulai dari subuh hingga magrib.
Seperti diketahui, tidak hanya tubuh saja yang melakukan adaptasi, pada fase 10 hari pertama Ramadan ini pikiran banyak persoalan yang harus dihadapi dengan proses beradaptasi atau penyesuaian.
Siapa yang mampu melewati ini hanya orang yang benar-benar sabar dan niat beribadahlah yang mampu melewatinya.
Maka itu ada beberapa keistimewaan pada 10 hari pertama Ramadhan.
Yakni Allah SWT membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama di bulan Ramadandengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Maka itu ada beberapa hal yang harus dilakukan melewati 10 hari pertama ini agar benar-benar berarti bagi kita umat Muslim.
1. Perbanyak Ibadah Sunnah jangan berdiam diri.
Jangan melewatkan kesempatan mendapatkan rahmat dari Allah SWT selama 10 hari pertama Ramadan dengan hanya berdiam diri tanpa melakukan aktifitas.
2. Perbanyak membaca Alquran
Manfaatkanlah setiap 10 hari pertama sebagai ibadah.
Seperti tilawah Al Quran, karena ini menjadi keutamaan pahala membaca Al Quran untuk ketenangan hati bagi kita umat Muslim.
3. Perbanyak Zikir dan doa
Zikir, berdoa, salat sunnah dan beramal dan membantu bagi sesama yang membutuhkan pertolongan dan angat utama bagi kita semua.
4. Wajib salat berjamaah
Salat berjamaah pada bulan puasa perlu diutamakan, terutama bagi kaum pria karena sebagaimana kita ketahui bahwa pria wajib hukumnya untuk shalat berjamaah.
Rasullullah tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah meskipun dalam keadaan sakit maupun cuaca yang tidak menentu.
5. Memperbanyak silahturahmi, serta menjaga hubungan baik juga merupakan sebuah ibadah.
Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ :
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).”
Lantas apa akibatnya jika melewati 10 hari pertama?
Melewatkan Moment Penting
Jika melewatkan 10 hari pertama, maka ibarat dalam hitung-hitungan angka, jika melewatkan angka pertama, tidak akan dapat melampaui angka yang kedua dan seterusnya karena sudah melewatkan 10 malam rahmat dari Allah, tentunya tidak akan mendapatkan maghfirah apalagi ampunan.
Tidak Mendapatkan Rahmat
Tentunya dengan melewatkan banyak pula amalan-amalan dan ibadah, dari ketentuan di 10 hari pertama.
Karena seorang yang melewatkan puasa di 10 hari pertama, maka amalan yang dia jalannya menjadi kurang berarti pula.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setansetan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)”.
Adaptasi dan Menjaga Kesehatan
Sesungguhnya pada puasa itu terkandung kesehatan yang besar dengan semua maknanya, baik kesehatan badan, perasaan, maupun rohani.
Dengan demikian, puasa dapat memperbaharui kehidupan seseorang dengan diperbaharuinya sel-sel dan dibuangnya sel-sel yang sudah tua dan mati serta diistirahatkannya perut dan organ pencernaan.
Puasa juga dapat memberikan perlindungan terhadap tubuh, membersihkan perut dari sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan juga dari kelembaban yang ditinggalkan oleh makanan dan minuman.
Semoga semua mendapatkan limpahan pahala di 10 hari pertama puasa Ramadhan 2019. (*)
UNTUK MEMBACA ARTIKEL-ARTIKEL SEPUTAR PUASA RAMADHAN LAINNYA KLIK DI SINI