Bahkan menjelang bulan Ramadhan 2019 ini, perang tagar ini juga masih terlihat.
Budayawan Sujiwo Tejo sempat mengingatkan akan perang tagar atau hastag di media sosial. Dalam acara talkshow kebudayaan yang digelar oleh UKM Teater Fataria Institut Agama Islam negeri (IAIN) Madura pada Sabtu (23/2/2019), Sutjiwo Tejo mengatakan, perang hastag di Twitter sama halnya memperdebatkan persoalan yang bias.
"Lihat mereka yang perang hashtag di Twitter, mereka adalah contoh orang-orang yang lupa akan dirinya, dari mana asalnya dan ke mana nanti mereka akan kembali. Kalau saya lebih baik menjadi anak kecil yang abadi," ujar Sujiwo Tejo.
Menurut Sujiwo Tejo, menjadi anak kecil yang abadi akan membuat manusia menjadi tenang tanpa ada yang saling membenci dan memperdebatkan persoalan Pilpres 2019.
"Bagi saya lebih enak jadi anak kecil yang abadi. Loh iya, kenapa harus begitu? Karena menjadi anak kecil, ketika hari ini kita bertengkar dengan teman kita, esoknya pasti kita akur lagi dan bermain lagi. Teman kita secara tidak langsung sudah memaafkan," terang Sujiwo Tejo.
"Lah coba sekarang kita pikir, kalau mereka yang berdebat diTwitter, perang soal hashtag, saya jadi curiga, apakah mereka akan bisa saling memaafkan setelah Pilpres 2019 selesai?" ucapSujiwo Tejo.
Ketua DPR Ajak Hentikan Kegadungan
Sementara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak kubu yang bersaing di Pemilu 2019 untuk menghentikan kegaduhan menjelang Ramdhan.
Menurut Bambang, bulan Suci ini sebaiknya dijadikan momentum pemulihan hubungan baik antarkomunitas yang selama ini berseberangan lantaran beda pilihan politik.
"Pemulihan hubungan baik itu hendaknya diawali dengan kesadaran bersama untuk berhenti menyemburkan ujaran kebencian, berhenti saling tuduh, berhenti saling ancam dan tidak lagi membuat pernyataan provokatif," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (5/5/2019), seperti dikutip Antara.
ia menilai selama Ramadhan, semua kekuatan politik harus peduli dan menghormati masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah puasa.
• Ini 11 Tips Jalani Puasa Ramadan bagi Penderita Maag
• Pesta di Puncak Bogor, 32 Anak Muda Ditangkap di Sebuah Vila, 13 Orang Positif Narkoba
• KPK Tahan 3 Tersangka Suap Perkara PN Balikpapan, Ini Peran Ketiganya
Karena itu, dia mengatakan, ruang publik hendaknya bersih dari segala sesuatu yang berpotensi menganggu atau merusak kesakralan bulan suci Ramadhan.
"Dua pekan lebih setelah pemungutan suara Pemilu 2019, sebagian masyarakat merasa tidak nyaman, karena ruang publik masih terasa sangat bising," ujarnya.
Pilpres Tergaduh dan Terseru
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai, pemilihan presiden ( Pilpres ) 2019 adalah pilpres yang tergaduh dan terseru.