Ustadz Yusuf Mansur

Ustadz Yusuf Mansur Puji Suara Indah Ustadz Maheer At Thuwailibi Saat Bersalawat, Tonton Videonya!

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Yusuf Mansur Puji Suara Indah Ustadz Maheer At Thuwailibi Saat Bersalawat, Tonton Videonya!

Lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, ia kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.

Kendati sudah menjadi tokoh Nasional yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Yusuf Mansur tetap tawadhu dan ta'zhim terhadap guru-gurunya.

Baik guru-guru Ibtidaiyah maupun Tsanawiyah. Hal ini terlihat dari caranya yang selalu mencium tangan mereka saat bertemu.

Acap kali ia menyempatkan diri mampir ke Madrasah tempat ia dibesarkan oleh guru-gurunya.

Di antara guru yang masih mengajar sampai saat ini antara lain:

Akademisi Undana Pertanyakan Bahan Baku Produk Sophia

Uskup Turang Pimpin Perayaan Pembukaan Bulan Maria di Oebelo

Hasan Luthfy Attamimy, M.A., (sekarang Kepala MTs. Chairiyah Mansuriyah),

H.M. Naksabandi, S.Ag.,

Drs. Pramonohadi, Subagyo, S.Pd.,

Drs. H.M. Basuni, Abdun Najih, S.Pd.,

Halimatus Sa'diah, S,Pd.,

Drs. Syamsudin, M.Pd.,dan sebagiannya sudah wafat.

Pada tahun 1996, Ia terjun di bisnis informatika, sayang bisnisnya malah menyebabkan ia terlilit
hutang dan membuatnya masuk rumah tahanan selama 2 bulan, dan hal serupa kembali terulang pada tahun 1998.

Saat di penjara itulah, ia menemukan hikmah tentang sedekah.

Selepas dari penjara, ia mencoba memulai usaha dari nol lagi dengan berjualan es di terminal Kali Deres.

Berkat kesabaran dan keikhlasan sedekah pula akhirnya bisnisnya mulai berkembang dari semula berjualan dengan termos, lalu gerobak sampai kemudian memiliki pegawai.

Hidup Yusuf Mansyur mulai berubah saat ia berkenalan dengan seorang polisi yang memperkenalkannya dengan LSM.

Selama bekerja di LSM itulah, ia membuat buku Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang.

Buku yang terinspirasi oleh pengalamannya sewaktu di penjara saat rindu dengan orang tua.

Tak dinyana, buku itu mendapat sambutan yang luar biasa.

Yusuf Mansur sering diundang untuk bedah buku tersebut.

Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya.

Ustadz Abdul Somad Singgung Rasa Malu, Begini Reaksi Melly Goeslaw

Penyanyi Berbibir Seksi Ini Pengagum Prabowo Subianto, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Adi Hidayat

Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah kehidupan nyata.

Gaya bicaranya yang simpel dan apa adanya saat berdakwah membuat isi ceramah mudah dicerna dan digemari masyarakat. Ia sekarang tengah menggeluti bisnis network yaitu VSI (Veretra Sentosa Internasional).

Yusuf Mansur juga menggagas berdirinya Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) yang mencetak penghafal Qur'an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di Pondok Pesantren Daarul Qur'an Bulak Santri, Alamat: Jl. Ketapang Poncol, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Dana dari program ini diambil dari sedekah jamaah Wisata Hati. (*)

Berita Terkini