Pagi sarapan bersama, makan lontong, minum susu, pesanan khasnya.
Selama berkawan, dia terus yang bayar.
Kami selalu duduk berdekatan.
Pernah Bu Zulhiddah hampir melempar kami dengan penghapus.
1997 kami berpisah, 2008 bersua kembali.
Tahun lalu ia undang saya Tabligh Akbar, dia sudah jadi Kades.
Terakhir, 40 hari yang lalu ia datang takziyah almarhumah Emak.
Aku menangis, karena masih dalam penjara dunia
engkau sudah lepas kawan.
Kami masih terbelenggu tipu-tipu, pengkhianatan,
fitnah dan caci maki hanya karena urusan lambung.
Semoga Allah ampuni segala salahmu, Muhammad Ali.
Engkau termasuk sahabat terbaik.
Muhammad Ali bin H. Sani
Wafat hari ini di Pekanbaru,