Eksavator Buka Kembali Jalan yang Diblokir oleh Keluarga Caleg, Diduga Gagal Dapat Kursi di Nagekeo

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eksavator saat membersihkan material yang dimuat oleh keluarga dari seorang Caleg di Desa Maropokot Mbay Kabupaten Nagekeo, Rabu (24/4/2019) malam.

Eksavator Buka Kembali Jalan yang Diblokir oleh Keluarga Caleg Karena Diduga Gagal Dapat Kursi di DPRD Nagekeo

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Sebuah eksavator milik Pemda Nagekeo melakukan pembongkaran tumpukan material di Kampung Selayar Desa Maropokot Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Rabu (24/4/2019) malam.

Tumpukan material yang diratakan oleh eksvator itu dikarenakan material tersebut menumpuk dan menutup akses jalan masuk kedalam RT 01 RW Maropokot Kompleks Pelabuhan Maropokot.

Karena tumpukan material tersebut, kendaraan bermotor tidak bisa masuk dan menghambat aktivitas warga sekitar.

Beberapa warga Maropokot mengaku senang karena tumpukan material dijalan tersebut sudah diratakan sehingga warga sudah bisa melintas dikawasan tersebut.

Pimpinan OPD Diperintahkan Tidak Boleh Keluar Daerah

222 CPNS Manggarai Terima SK Pengangkatan. Ini Pesan Wabup Madur

Bintang Putra Seme Siap Bergabung ke Club Alcorcon Spain Madrid Akhir Bulan Mei 2019

Menurut warga, di Maropokot ada empat titik tumpukan material yang dimuat oleh warga tak dikenal dan dengan sengaja memblokir jalan dibeberapa titik di Maropokot.

"Ada empat titik yang ditimbun oleh orang tak dikenal, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 17.00 Wita. Mereka banyak orang, kami tidak kenal mereka," ujar warga yang tak mau disebutkan namanya kepada POS KUPANG.COM, Rabu (24/4/2019) malam.

Ia mengatakan warga senang karena Pemda Nagekeo cepat tanggap untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Kami senang saja. Semoga mereka yang memuat material dan memblokir jalan tidak ulang lagi," ujarnya.

Gagal Meraup Suara Saat Pileg 2019 Keluarga Caleg Blokir Jalan

Sebelumnya, diduga keluarga dari salah satu calon DPRD Nagekeo Dapil 1 (Aesesa, Aesesa Selatan dan Wolowae) diduga menutup jalan dari Desa Marapokot menuju Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 17.00 Wita.

Penutupan tersebut diduga Caleg tersebut tidak banyak meraup suara atau kurang mendapat dukungan untuk mendapatkan tiket duduk di kursi DPRD Nagekeo dari daerah Maropokot dan Nangadhero.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa malam, tampak ada 10 titik tumpukkan pasir Jalan Marapokot-Nangadhero.

Jalan tersebut menjadi akses utama bagi warga Desa Marapokot dan Nangadhero.

Meski bukan satu-satunya, namun jalur akses tersebut merupakan yang paling dekat dan paling mudah. Jalur lainnya sangat jauh dan perjalanan harus memutar.

IY, warga Desa Marapokot mengatakan, penutupan akses jalan tersebut dampak dari kekecewaan salah satu calon DPRD Nagekeo dari Dapil 1 karena gagal meraih suara terbanyak.

“Saat mereka kasih turun material saya ada di tempat. Mereka-mereka yang turun material saya kenal baik. Mereka itu adalah adalah keluarga dari salah satu keluarga dari salah satu calon DPRD Nagekeo,” ujar IY.

Menurutnya, akibat aksi penutupan itu membuat warga kesulitan melakukan aktivitas. Aksi itu pun sangat meresahkan warga pengguna jalan.

Ia mengharapkan Pemkab Nagekeo dan pihak keamanan untuk secepatnya menyelesaikan persoalan tersebut.

Warga, Desa Nangadhero PA, mengatakan, aksi penutupan jalan dilakukan sekitar pukul 17.00 Wita.

“Kami hanya nonton saja karena massa lebih dari 10 orang. Mereka keluarga dari salah satu calon anggota DPRD Nagekeo dari Dapil 1,” ujarnya.

Kades Nangadhero, Muhamad Roslang juga membenarkan bahwa ada penutupan jalan tersebut. Namun demikina, Muhamad belum mengetahui dari mana dan siapa yang menutup jalan itu.

“Saat kejadian itu saya lagi di luar. Saya tahu ada laporan dari warga. Dan siapa dan dari mana yang tutup jalan itu saya belum tahu orangnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Aesesa AKP Ahmad, SH, mengatakan, pihaknya akan memangil pelaku yang menutup Jalan Marapokot-Nangadhero.

Ia bersama Pabung 1625/Ngada Paulinus Rowa langsung meninjau lokasi.

“Besok saya akan panggil orang-orang yang tutup jalan untuk melakukan klarifikasi. Kalau material untuk sumbang kerja jalan tidak apa-apa. Tapi kalau karena kecewa kalah politik saya akan tindak tegas pelaku yang tutup jalan itu,” tegasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Berita Terkini