Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Empat tahun memimpin Yayasan Mardi Wiyata Pusat di Malang, Jawa Timur, Ketua Yayasan, Frater M. Polikarpus, BHK, S.E,M.Pd mengonsentrasikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guru, peningkatan kualitas dan kuantitas sekolah.
"Program ini dilaksanakan dengan terus mengedepankan penampilan, pelayanan dan prestasi (3 P). Kami akan terus bangun jejaring dengan berbagai lembaga, dunia usaha dengan program-program yang bisa meningkatkan bakat, minat dan prestasi peserta didik," kata Frater M.Polikarpus, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (8/4/2019) petang.
Mantan Kepala Smater Maumere pindah ke Malang, awal Januari 2019 mengakui soal klasik yang dialami saat ini adalah penurunan kuantitas di beberapa sekolah. Kondisi ini dianggap lumrah, namun bisa teratasi sekolah di wilayah NTT sangat solid dan eksis.
• BPR Dana Mas Belu Fokus Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Kecil dan UMKM
Yayasan Mardi Wiyata menaungi 22 sekolah dari tingkat SD sampai SMA di seluruh Indonesia, tujuh asrama-putra dan satu museum zoologi di Malang.
Diantara sekolah itu, lima diantarnya ada Pulau Flores yakni SMPK Frateran Ndao Ende, SMAK Frateran Ndao Ende, SMPK Frater Maumere, SMAK Frateran Maumere dan SMAK Frateran Podor Larantuka di Kabupaten Flores Timur.
• Bukti Kecintaannya Terhadap Masyarakat, Jokowi Sudah Delapan Kali Datang ke NTT
Kesan sekolah Yayasan Mardi Wiyata mahal dan hanya dijangkau kelas menegah ke atas, Frater Polikarpus mengakui anggapan itu bisa ya dan bisa tidak. Namun sekolah-sekolah Mardi Wiyata selalu punya hati membantu anak yang miskin dan lemah. "Sudah begitu banyak anak yang ditolong," kata Frater Polikarpus.
Mantan Kepala Smater Maumere mengakui Smater selalu di hati. Program-program istimewa yang sudah ada selama ini harus terus ditingkatkan.
Frater Polikarpus menggantikan Frater Monfoort, BHK, dalam pelantikan dan serahterima disaksikan Frater Superior BHK, Frater Venansius Budi Santoso, BKH, anggota dewan dan para frater, Senin (8/4/2019) di kantor pusat Yayasan di Malang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a)