Sandang Koperasi Primer Nasional, KSP Kopdit Pintu Air Bisa Kembangkan Sayap Ke Berbagai Provinsi

Penulis: Eugenius Moa
Editor: Hermina Pello
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung baru KSP Kopdit Pintu Air-Rotat di Dusun Rotat, Desa Ladogahara, Kecamatan Nita, 12 Km arah barat Kota Maumere, Pulau Fllores, NTT, Senin (11/3/2019).

Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mendapatkan banyak cibiran dan cemoohan. Kini, gedung megah senilai Rp 15 miliar lebih telah rampung. Arsitekturnya modern dilengkapi lift berada di dusun, jauh dari hiruk pikuk kota.

"Idenya saat itu sederhana saja. Setiap anggota dibebankan sumbangan Rp100 ribu atau sama dengan harga dua ekor ayam pedaging. Sedangkan pengurus dan pengelola dibebani sumbangan Rp 200.000," kata Jano.

Gedung berukuran 30x40 meter itu sudah lebih 90 persen dan direncanakan diresmikan pada 3 Mei 2019.

Peresmian itu bersamaan pembukaan RAT 2019. Filosofi penting dari pendirian gedung, Jano menegaskan bahwa kawanan semut yang telah menyatu maka ayam bahkan gajah sekalipun tak bisa melawan.

"Kami mampu buktikan ini. Anggota koperasi ini 90 persen kaum nelayan, tani, ternak dan buruh. Saya selalu katakan kemana-mana, recehan Rp 2.000/hari bisa bangun negeri dengan kekuatan sendiri," tandas Jano.

Sekertaris KSP Kopdit Pintu Air, Martonsius Juang, mengatakan, lantai satu gedung menjadi kantor cabang utama, lantai dua kantor pusat dan lantai tiga menjadi hall yang bisa menampung 1.000 undangan.

"Gedung ini menggunakan lift. Saat ini menjadi termegah di wilayah pedesaan di NTT. Kalau di kota-kota banyak," kata Marton.  (*)

Berita Terkini