Basilius Bengoteku Berbagi Pengalaman Terkait Program Inovasi Sekolah di Nagekeo
POS-KUPANG.COM | MBAY --Basilius Bengoteku, Senior Subnational Implementation Adviser, sebagai Inovasi untuk anak Sekolah Indonesia, Kemitraan Australia Indonesia berbagi pengalaman soal inovasi sekolah di Pulau Sumba kepada kepala Sekolah Dasar dan Kepala SMP se Kabupaten Nagekeo.
Kegiatan itu digelar di Aula Setda Nagekeo, Kamis (28/2/2019).
Kabag Humas Setda Nagekeo, Gaspar Taka, kepada POS-KUPANG.COM, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari pertemuan Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dengan Basilius Bengoteku beberapa waktu lalu.
"Dalam pertemuan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dengan bapak Basilius Bengoteku, minggu lalu bersepakat untuk membagikan pengalaman yang baik dan bagus kepada para Kepala SD dan SMP di Kabupaten Nagekeo," ujar Gaspar.
Gaspar menjelaskan untuk program Inovasi dalam periode enam bulan ini, pelaksanaan dan ekspansif program berjalan cepat.
Ada 47 program rintisan dan pelatihan dasar dilaksanakan di 17 Kabupaten /Kota mitra di empat provinsi mitra program.
• Para Pemain Baru Ini Disebut Perkuat Persib di Piala Presiden 2019, Siapa Saja Mereka?
• Wakapolsek Aesesa : Pemilu 2019 Wajib Aman
• Cristiano Ronaldo Absen Bela Juventus di Kandang Napoli, Ini Alasannya
"Belajar dari pelaksanaan pra-rintisan dan program rintisan guru BAIK ( Belajar, Aspiratif, Inklusif dan Kontekstual )di NTT di pulau sumba kemudian oleh bapak Basilius di saat libur dibagikan dengan Kabupaten Nagekeo yang merupakan tanah kelahirannya. Pendekatan program rintisan Inovasi kini menjadi lebih teknis yang mengadopsi model pelatihan dasar (short course) yang dilakukan melalui pertemuan Kelompok Kerja Kepala Sekolah tingkat SD dan SMP Se-kabupaten Nagekeo," ujar Gaspar.
Gaspar mengatakan hal ini agar pendekatan program sesuai dengan model pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga kementerian Agama.
"Kegiatan ini dihadiri 148 Kasek SD dan SMP yang dalam pengakuan mereka, Tidak bisa menggunakan IT 46 orang 31,08%, Bisa tetapi tidak dapat beroperasi dalam pembelajaran berbasis IT 32 orang 21,62%, Bisa menggunakan IT dengan baik 70 orang 47,29%," ujar Gaspar.
Gaspar mengatakan Basilius menegaskkan guru hendak nya jangan menyerah dan sudah saatnya untuk berkompetisi.
• Pecat Ranieri, Fulham Tunjuk Parker jadi Pelatih Sementara, Ini yang Jadi Alasan
• LINK LIVE STREAMING & JADWAL LENGKAP Piala Presiden 2019: Dibuka Persib Vs Tira Persikabo
• Pelatih Maurizio Sarri: Kepa Arrizabalaga Tetap Jadi Kiper Utama Chelsea
"Sebagai orang yang masih memiliki kepedulian dengan pendidikan di Nagekeo bapak Basilius bersama Kadis P dan K kab. Nagekeo Tarsisius Jogo, melakukan program rintisan Inovasi melaksanakan pelatihan Dasar short course pembelajaran literasi bersama 148 orang Kasek SD dan SMP dan dilibatkan pula para pengawas sekolah," ujarnya
Ia menerangkan tujuan dari program ini adalah Guru terampil dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa melalui peningkatan mutu pengajaran literasi di sekolah - sekolah.
Ia menerangkan hal ini dicapai dengan pertama, meningkatkan pemahaman guru tentang tahapan dan pendekatan yang dibutuhkan dalam pengajaran dan pembelajaran literasi dasar
Kedua meningkatkan penggunaan strategi dan metode pengajaran dan pembelajaran yang relevan,
Ketiga, meningkatkan keterampilan guru dalam mengidentifikasi dan mengembangkan materi dan media pembelajaran yang relevan.
• Brutal, Usai Tikam Ibunya, Remaja Pria Ini Menikam 5 Anggota Keluarga Perempuan Lain
• Masalah Tanah di Pulau Seraya Kecil Disidangkan di PN Labuan Bajo, Penasehat Hukum Langsung Eksepsi
"Dari hasil pengakuan para Kepala Sekolah bahwa ketersediaan buku bacaan berjenjang yang menarik dan sesuai usia anak telah menjadi prioritas daerah," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nagekeo, Tarsisius Djogo, S.Sos, mengatakan Program Inovasi yang dilaksanakan itu bagaimana Dinas P dab K rumuskn bersama Basilius Bengoteku.
Ia mengatakan itu semua berangkat dari keprihatinan bersama tentang pemahaman Literasi dasar untuk siswa kelas awal di SD khususnya kelas 2 dan 3 SD yang masih belum bisa baca sampai pada tahapan pemahaman.
"Program INOVASI sedang dilakukan di pulau Sumba. Oleh pemerintah Australia dan Indonesia," ujarnya.
Ia mengaku khusus di Nagekeo disimpulkan beberapa hal diantaranya,
Pertama, Program Pendidikan kedepan diawali dari identifikasi masalah mulai dr tingkat kelas oleh para guru, tingkat sekolah oleh kepala sekolah dan tingkat kebijakan oleh Dinas Pendidikan.
Kedua, alokasi anggaran dan kebijakan ke depan bermuara pada pembelajaran di kelas untuk mendukung literasi dasar.
Ketiga perlu dibentuk tim fasilitator Daerah yang melibatkan guru, pengawas sekolah, pemerhati pendidikan, Dinas Pendidikan dan Perangkat Daerah terkait.
"Harapan terahkir dengan sosialisasi Inovasi tersebut akan dijajaki bentuk kerjasama sekolah dengan Yayasan Literasi Anak Indonesia," ujarnya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan)