Tim Satker PPJN dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang Survey Pembangunan Jembatan Gantung di Alorawe Nagekeo
POS-KUPANG.COM | MBAY --Tim dari Satker Satuan Kerja (Satker) Perencanan Pembangunan Jalan Nasional Propinsi Nusa Tenggara Timur, Musa Nesi, ST, Sinta Wulandari Lay, SH dan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X Kupang, Eko datang melakukan survey untuk pembangunan jembatan gantung di Sungai Lowo Sesa di Desa Alorawe Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo, Kamis (14/2/2019).
Mereka datang untuk melakukan survey dan mengambil data riil lapangan serta datang pendukung lainnya di Desa Alorawe.
Staf dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) X Kupang, Eko, pada kesempatan tersebut mengatakan, kedatangan mereka dalam rangka untuk mengambil data dan memastikan lokasi pembangunan Jembatan gantung di Alorawe.
• Belasan Anak dari Desa Langedawe di Nagekeo Tambal Jalan, Alasanya Begini, Simak Foto-fotonya!
• Presiden Jokowi Kirim Dokter Kepresidenan untuk Ani Yudhoyono, SBY Bilang Begini
• Waspada! Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan NTT Bagian Selatan
Ia mengatakan selain melakukan survey di Alorawe, pihaknya juga akan melakukan survey pembanguan Jembatan di Lari Desa Rendu Teno Kecamatan Aesesa Selatan.
Eko mengatakan anggaran untuk pembangunan dua Jembatan Gantung di Alorawe dan Lari di Desa Renduteno Kecamatan Aesesa Selatan masing-masing 3 miliar.
"Untuk dana 3 miliar itu hanya untuk rangka bagian bawa sedangkan untuk rangka atasnya akan dikirim dari Pusat," ujarnya.
Ia menjelaskan tahun 2019 akan dibangun jika tidak ada halangan dan hambatan.
"Kami sudah ambil semua data-data. Kita juga sudah ukur panjangnya 70 meter dan tinggi permukaan air 8.7 meter. Untuk titik koordinat juga sudah diambil," ujarnya.
Sementara Staf Satker Satuan Kerja (Satker) Perencanan Pembangunan Jalan Nasional Propinsi NTT, Musa Nesi, ST, mengaku setelah melakukan survey, pihaknya akan melaporkan kepada pimpinan.
Ia mengatakan semua data terkait sudah diambil dan dokumen pendukung lainnya juga sudah diambil dan akan dilaporkan.
"Setelah ini kita buat laporan ke Satker PJN tembusan kepala Balai dan akan di presentasi. Baru diusulkan ke kementerian. Kita hrapkan itu diterima dan ditindak lanjuti," papar Musa.
Ia mengaku pihaknya juga membutuhkan dukungan dari pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten terkait lahan.
Masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga harus mendukung pembangunan Jembatan ini. Sehingga ketika akan dibangun tidak ada hambatan dan semuanya berjalan aman dan lancar.
• Simak Kronologi Lengkap Pria di Nagekeo yang Ditemukan Tewas dalam Sumur Milik Warga
• 13 Pasangan Tak Resmi Ditangkap Satpol PP Saat Rayakan Valentine Seperti Ini di Hotel
"Butuh dukungan dari masyarakat. Kalau dukungan sudah diserahkan misalkan pembebasan lahan. Maka kalau mau membangun tidak ada hambatan. Jangan sampai pada saat membangun mereka datang menolak," ujar Musa.