Tidak Ada Jembatan Penyeberangan, Ibu Hamil di Nagekeo Nekat Lawan Derasnya Sungai Lowo Sesa

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tidak ada jembatan penghubung, seorang ibu hamil asal Desa Alorawe dibantu warga terpaksa harus melawan derasnya arus Sungai Lowo Sesa di Boawae Kabupaten Nagekeo, Senin (11/2/2019).

Kepala UPTD Puskesmas Boawae, Wilfrida Daeni, S.KM, mengaku, ibu hamil asal Alorawe yang menyeberangi Sungai Lowo Sesa dibantu oleh petugas kesehatan dan masyarakat itu sering terjadi jika musim penghujan.

Sungai Lowo Sesa hampir setiap tahun pasti banjir, sehingga masyarakat jika hendak ke Boawae dan sekitarnya mengalami kesulitan.

Petugas dan masyarakat setempat terpaksa harus kerja ekstra menghantar sang ibu hamil menyeberang kali.

"Petugas dan masyarakat desa Alorawe mengantar ibu hamil ke Puskesmas untuk melahirkan itu, terjadi Senin (11/2/2019) sekitar pukul 11.00 Wita. Mereka terpaksa harus melawan arus deras sungai Lowo Sesa," ujar Daeni, kepada POS KUPANG.COM, Rabu (13/2/2019).

Daeni mengaku usia kehamilan ibu asal Alorawe itu sudah sembilan bulan yang dalam waktu dekat akan melahirkan.

Saat ini ibu hamil tersebut sudah berada di Puskesmas Boawae mau melahirkan sehingga butuh pertolongan medis di Puskesmas.

"Ibu itu usia kehamilannya 9 bulan. Ibu hamil mau melahirkan di Puskesmas Boawae. Petugas kesehatan minta masyarakat bantu untuk menyeberang lewat Sungai Lowo Sesa," ujarnya.

Tim Survei

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Nagekeo, Primus Nuwa, ST, mengatakan tim survei perencanaan dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang akan datang di Alorawe, Kamis (14/2/2019).

"Saya mendapatkan informasi dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Kupang, via telepon tadi sore bahwa tim survei dari Perencanaan Wilayah X akan datang esok (red-hari ini) melakukan survei dan pengambilan ddata jalan, data penduduk serta data pendukung lainnya di Alorawe Kecamatan Boawae," ujar Primus, kepada POS KUPANG.COM, di Mbay Rabu (13/2/2019).

Ia mengatakan masyarakat Desa Alorawe di Kecamatan Boawae sangat membutuhkan dibangunnya sebuah jembatan penghubung untuk memudahkan akses masyarakat Desa Alorawe menuju Kecamatan dan ibukota kabupaten.

Ia mengaku kerinduan masyarakat desa Alorawe sejak Indonesia merdeka sampai dengan saat ini belum terjawab, penderitaan masyarakat Alorawe untuk memudahkan mereka memasarkan barang hasil dari komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan masih kesulitan.

"Pada musim hujan dan terjadi banjir masyarakat Alorawe tidak dapat melakukan pemasaran karena jalan menuju ke pusat pemasaran satu-satunya hanya menyeberangi Sungai Lowo Sesa," papar Primus.

Ia mengaku bukan hanya memasarkan hasil komoditi pertanian tetapi juga untuk pelayanan kesehatan pendidikan dan pelayanan administrasi pemerintahan tidak dapat berjalan kalau sudah terjadi banjir.

Ia juga mengatakan masyarakat Alorawe sudah mengajukan ke pemerintah beberapa waktu lalu, namun karena keterbatasan dana Pemda belum merealisasikan.

Halaman
123

Berita Terkini