Ustadz Abdul Somad

Video Ustadz Abdul Somad yang Satu Ini Bikin Netizen Merinding, Teriak Allahu Akbar!

Penulis: Hasyim Ashari
Editor: Hasyim Ashari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad

Kemudian yang lebih ganteng, kemudian yang lebih berakhlaq, kemudian yang lebih bagus pakaiannya. (Sumber: Kitab Jawahir al-Iklil, Juz 1, hal. 83)

Untuk nyindir imam mushalla kami. Tidak berlaku untuk yang lain.

knapa yang komen jadi ke arah politik?

Komentar Warganet Terkait Postingan UAS

Sejumlah warganet atau netizen heboh menanggapi status Ustaz Abdul Somad tersebut.

Netizen mengomentari postingan UAS tersebut dan mengaitkan status itu dengan Pilpres 2019.

Inilah komentar sejumlah netizen atau warganet terkait postingan Ustaz Abdul Somad atau UAS tersebut.

@waroeng_djosenan: Assalamualaikum pak ustad @ustadzabdulsomad .mau tanya ustad,apabila imamnya seorang peminum baik arak/bir hukumnya bagaimana pak ustad.terimakasih
krisna_prawira_diarja @tarieahyu kalo saya sejahtera saya gk minta ganti presiden

@rhia_erfi@hana_ramadhani_hana_rahmat lu aja yg baper...sikit2 politik

@novyta_ketty @hana_ramadhani_hana_rahmat beliau @ustadzabdulsomad menyampaikan mazhab imam maliki kenapa jadi lari ke politik

@sjh2109 @zuhri_menawan_m.pd hahahaa benerrr wajib ganteng

@gummya08 Ditempat kami, imam harus dibayar ustadz... Tiap habis sholat, kami harus ngumpulin duit buat mambayarnya.. Padahal banyak yg mumpuni, tapi segan mau naik jadi imam karena imam yg kami bayar adalah pak RT dan marah kalau posisi dia sebagai imam digantikan.

@tarieahyu @krisna_prawira_diarja pantes brow ya dah selamat berjuang mudah2 dg ganti peresiden hidup sampaan lebih sejahtra.amin tapi poto2 di ig nya bagus2 loh nunjukin sampan itu sejahtra.

Mengutip wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Datuk Seri Ulama Setia Negara atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977; umur 41 tahun).

Ia adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.

Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.

Namanya dikenal publik karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.

Ustaz Abdul Somad saat ini bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya.

Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.

Banyak dari ceramah Ustaz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama.

Dan bahkan bukan itu saja, ceramah Ustaz Abdul Somad juga banyak yang membahas mengenai masalah-masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.

Mengingat masih merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I. Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.

Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah Medan.

Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatera Utara selama satu tahun.

Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.

Tahun-tahun berikutnya antara 1996-1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.

Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.

Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI (Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah.

Ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.

Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.

Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (Diplôme d'Etudes Supérieurs Approfondies) pada akhir tahun 2006.

Berita Terkini