Video Ustadz Abdul Somad yang Satu Ini Bikin Netizen Merinding, Teriak Allahu Akbar!
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ustadz Abdul Somad atau yang biasa disapa UAS mengingatkan Umat Islam untuk hidup berjamaah.
Menurutnya hanya dengan hidup berjamaah, berhimpun, dan berkelompok, maka tidak akan ada yang berani menganggu umat Islam.
Hal itu ia tuangkan dalam unggahan di Instagramnya, @ustadzabdulsomad, Selasa (29/1/2019).
Berikut penjelasannya:
JAMAAH DULU, KINI KOMUNITAS
Jagalah agar engkau tetap berjamaah, karena serigala hanya akan memakan kambing yang memisahkan diri gerombolannya (Hadits riwayat Imam Abu Daud dan an-Nasa'i)
• Polemik Pergantian Nama Calon Anggota KPU ! Komisi I DPRD NTT Panggil KPU NTT dan Timsel Komisioner
• Paparkan Program Pemkot, Jefri Riwu Kore Minta Pengusaha Dukung Melalui CSR
Hari berganti musim berubah, pemimpin jamaah itu sudah meninggalkan kita lebih empat belas abad lamanya
Jamaah Rasulullah -Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- semakin kuat, jamaah Abu Lahab pun tetap eksis
Para pencinta Rasulullah SAW melebur dalam ribuan jamaah
jamaah Pejuang Shubuh, jamaah Jomblowan Sejati, jamaah Pemburu Syafaat, jamaah Hijabers, dan banyak lagi.
Mereka disatukan cinta pada Allah dan Rasul-Nya
Cinta itu yang membuat mereka rela berkorban
cinta itu yang membuat cacian dan makian tak pernah hinggap di hati mereka
tak ada lagi tempat untuk sumpah serapah
hanya dipenuhi cinta kasih karena Allah
• Ustadz Abdul Somad Sebut Syarat Jadi Pemimpin Berwajah Ganteng
• Permapar Kupang Rayakan Dies Natalis XI dan Natal Bersama, Ini Temanya!
Cinta itu pula yang akan membuat mereka bersama Rasulullah SAW dalam surga-Nya.
Ustadz Abdul Somad juga mengunggah foto dan video jutaan ummat Muslim yang menghadiri tabligh akbar di Bandung, Jawa Barat.
Postingan ini langsung mendapat respon dari netizen.
Berikut beberapa di antaranya:
@ari13_12: Allahuakbar...allahuakbar....allahuakbar
@wantieab: Subhannallah mmbimbinglh kmi ke jln yg lurus
@retsihn.md: kpn kita hijrah suamiku @artindra ? bisa ikut tabligh dan kajian sebesar ini ??????
@usiistiqomah: Maasyaa Allah... Merinding...semoga islam semakin berjaya??
@fauzi.ariski: @dery_perdana jangan suka menyingkat2 nama Rasullullah Salallahu'alaihi wasallam , masa nulis gitu aja males? Katanya cinta Rasullullah?
• Ustadz Abdul Somad Bicara Fakta Mengejutkan Ini Soal Perceraian, Artis Cerai Paling Disoroti
• LIVE STREAMING Ceramah Ustadz Abdul Somad Tabligh Akbar di Markas Persib
@sitiasi1: Subhan allah saya senang melihat jamaah begitu banyak karna cinta kepada ulamak
@zila_dan_mama: Luar biasa banyak nya apalagi di Padang Mahsyar nanti luar biasa lagi banyaknya jumlah ciptaan tuhan .Allahuakbar banyaknya ciptaan Tuhan luar biasa ciptaan nya
@fachmyfadila96: Masyallah tabarakallah gurunda ????
@ppanji2015: Allohumma sholli alla sayyidina Muhammad wa alla ali sayyidina Muhammad semoga kita semua semakin kokoh dalam bersatu. @yusuf_04012016
@muhammadpadli4: Allahu Akbar, semoga UAS sehat selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin
Syarat Pemimpin
Ustadz Abdul Somad atau UAS memberikan panduan, batasan, kriteria dalam memilih pemimpin atau imam.
Kriteria itu ia unggah dalam akun Istagram miliknya.
• Mitos Gerhana Bulan Malam Ini, Ustadz Abdul Somad Angkat Suara, Apa Katanya?
• Doa Agar Cepat Melunasi Utang, Ustadz Abdul Somad Ungkap yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Melalui akun media sosial atau medsosnya, Ustadz Abdul Somad mengunggah tiga kriteria menjadi imam atau pemimpin.
Kriteria pemimpin itu menurut dikutip Ustaz Abdul Somad dari sebuah kitab yang ditulis Jawahir Al Iklil.
Dari tiga kriteria menjadi pemimpin itu, salah satu di antaranya adalah penampilannya yang ganteng.
Di samping itu, kriteria lainnya adalah ahlaqnya yang baik serta lebih bagus pakaiannya.
Secara berurutan, kriteria pemimpin atau menjadi imam seperti dibagikan tautannya oleh akun UAS adalah sebagai berikut:
1. Lebih tua.
2. Lebih baik nasabnya.
3. Lebih ganteng.
4. Lebih berahlaq.
5. Lebih bagus pakaiannya.
Berikut unggahannya:
Menurut Mazhab Maliki: Yang lebih tua lebih dikedepankan jadi imam, kemudian yang lebih baik nasabnya.
Kemudian yang lebih ganteng, kemudian yang lebih berakhlaq, kemudian yang lebih bagus pakaiannya. (Sumber: Kitab Jawahir al-Iklil, Juz 1, hal. 83)
Untuk nyindir imam mushalla kami. Tidak berlaku untuk yang lain.
knapa yang komen jadi ke arah politik?
Komentar Warganet Terkait Postingan UAS
Sejumlah warganet atau netizen heboh menanggapi status Ustaz Abdul Somad tersebut.
Netizen mengomentari postingan UAS tersebut dan mengaitkan status itu dengan Pilpres 2019.
Inilah komentar sejumlah netizen atau warganet terkait postingan Ustaz Abdul Somad atau UAS tersebut.
@waroeng_djosenan: Assalamualaikum pak ustad @ustadzabdulsomad .mau tanya ustad,apabila imamnya seorang peminum baik arak/bir hukumnya bagaimana pak ustad.terimakasih
krisna_prawira_diarja @tarieahyu kalo saya sejahtera saya gk minta ganti presiden
@rhia_erfi@hana_ramadhani_hana_rahmat lu aja yg baper...sikit2 politik
@novyta_ketty @hana_ramadhani_hana_rahmat beliau @ustadzabdulsomad menyampaikan mazhab imam maliki kenapa jadi lari ke politik
@sjh2109 @zuhri_menawan_m.pd hahahaa benerrr wajib ganteng
@gummya08 Ditempat kami, imam harus dibayar ustadz... Tiap habis sholat, kami harus ngumpulin duit buat mambayarnya.. Padahal banyak yg mumpuni, tapi segan mau naik jadi imam karena imam yg kami bayar adalah pak RT dan marah kalau posisi dia sebagai imam digantikan.
@tarieahyu @krisna_prawira_diarja pantes brow ya dah selamat berjuang mudah2 dg ganti peresiden hidup sampaan lebih sejahtra.amin tapi poto2 di ig nya bagus2 loh nunjukin sampan itu sejahtra.
Mengutip wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Datuk Seri Ulama Setia Negara atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977; umur 41 tahun).
Ia adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Namanya dikenal publik karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Ustaz Abdul Somad saat ini bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya.
Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Banyak dari ceramah Ustaz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama.
Dan bahkan bukan itu saja, ceramah Ustaz Abdul Somad juga banyak yang membahas mengenai masalah-masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Mengingat masih merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I. Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah Medan.
Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatera Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Tahun-tahun berikutnya antara 1996-1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI (Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah.
Ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (Diplôme d'Etudes Supérieurs Approfondies) pada akhir tahun 2006.