Dia juga menunjukkan bahwa dia selesai dengan Grup Taegyeong untuk selamanya dengan memilih untuk tidak menghadiri peringatan ayah Jung Woo Suk.
Selain itu, ayah Soo Hyun juga mencoba memutuskan hubungannya dengan kelompok Taegyeong dalam politik.
Hal ini membuat Kim Hwa Jin semakin marah.
Rasa ingin tahu muncul tentang bagaimana Kim Hwa Jin akan merencanakan pembalasannya pada keluarga Soo Hyun.
3. Pertentangan antara ayah dan ibu Soo Hyun
Ayah Soo Hyun mulai berjuang untuk putrinya dan melawan keinginan ibu Soo Hyun.
Selain menolak tawaran Kim Hwa Jin untuk membantunya dalam pemilihan, ia malah bergabung dengan partai politik lain.
Selanjutnya, dia meminta Jin Hyuk untuk mengurus Soo Hyun saat dia menyelesaikan tugasnya dan memberi tahu Kim Sun Joo (Kim Hye Eun) dan Nam Myung Sik (Go Chang Suk) bahwa dia tidak akan menjadi anggota kongres.
Ibu Soo Hyun kaget mengetahui kalau suaminya telah menentang keinginannya.
Akibatnya, mimpinya menjadi ibu negara runtuh.
Penonton ingin tahu apakah orang tua Soo Hyun akan menyelesaikan masalah demi putrinya.
Episode 16 akan menjadi episode terakhir drama ini. Penasaran bagaimana akhir kisah cinta Soo Hyun dan Jin Hyuk? Episode 16 akan tayang Kamis (24/1/2019) di tvN. (pos-kupang.com/eflin rote)
2. Konsul Timor Leste Ngotot Jasad Mahasiswa Unwira Diautopsi, Temukan Info Mengejutkan!
Konsul RDTL di Kota Kupang menginginkan adanya proses autopsi terhadap mayat mahasiswa Unwira Kupang asal Timor Leste yang bernama Jeronimo Gratia Barreto (22).
Korban diketahui meninggal di kamar kosnya yang berlokasi di Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (23/1/2019).
• Konsul Timor Leste Ngotot Jasad Mahasiswa Unwira Diautopsi, Temukan Info Mengejutkan!
• Mahasiswa Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos dalam Kondisi Begini, Pacarnya Langsung Histeris
• Ayah Mahasiswa yang Tewas di Kupang Tak Mau Jenasah Anaknya Diautopsi, Apa Alasannya?
Konsul Timor Leste di Kota Kupang Francisco Jeronimo mengatakan, proses autopsi ini sangat penting, agar membantu mereka menemukan akar persoalan kematian tersebut.
"Kita harapkan adanya autopsi," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (24/1/2019).
Dia mengatakan, beberapa barang bukti memang ditemukan di lapangan.
Tetapi, tanpa adanya autopsi, alasan pasti kematian itu akan menjadi kabur.
"Barang bukti kan ada, minuman keras, ada botol berisi, ada yang tidak ada isi. Jadi untuk buktikan itu, harus autopsi," katanya.
Francisco Jeronimo, Konsul Timor Leste di Kupang. Gambar diambil pada Kamis (24/1/2019). (POS-KUPANG.COM / AMBUGA LAMAWURAN)
Dia melanjutkan, pihaknya mendapatkan beberapa informasi tambahan mengenai kondisi korban.
"Ini kasus pertama kali terjadi. Saya sedikit syok kok anak ini seperti ini. Datang sekolah kok jadinya sepertinya ini. Kemudian dia lagi sakit, telan obat, kita tidak tahu. Itu informasi yang kita dapat. Untuk buktikan itu, perlu autopsi," jelasnya.
Ayah Tolak Autopsi
Mahasiswa Unwira Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di kamar kosnya yang berlokasi di Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Rabu (23/1/2019).
Ayah Jeronimo, Carlos Afonso Barreto, sampai saat ini masih bersikukuh agar mayat anaknya tidak ingin diautopsi.
Hal ini dikatakan oleh Francisco Jeronimo, Konsul Timor Leste di Kupang, kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (24/1/2019).
"Saya sudah berkomunikasi dengan ayah almarhum, tapi ayahnya tidak ingin anaknya diautopsi," kata Francisco.
• Pengakuan Pemilik Kost Usai Penemuan Mayat Mahasiswa Timor Leste: Masih Sempat Bayar Uang Kost
• Penemuan Mayat Mahasiswa Timor Leste, Pemilik Kost Ungkap Pertemuan Terakhir Bersama Korban
• Konsul RDTL Inginkan Adanya Autopsi Mayat Mahasiswa Asal Timor Leste
Dia menjelaskan, komunikasi yang dilakukan tersebut akan tetap dilakukan, karena hari ini (Kamis, 24/1), ayah Jeronimo akan tiba di Kota Kupang.
"Sebagai perwakilan Timor Leste di sini, saya akan tetap berkomunikasi, agar anaknya bisa diautopsi," tegasnya.
Karena tanpa autopsi, imbuhnya, alasan kematian mahasiswa asal Timor Leste tersebut tidak bisa diketahui secara pasti.
"Kita memang memiliki beberapa bukti.
Tapi itu kan harus didukung dengan autopsi.
Tanpa itu, saya percaya kita tidak bisa memiliki bukti yang 100 persen akurat," ujarnya.
Anggota Inafis Satreskrim Polres Kupang Kota membawa beberpa botol arak yang ditemukan di dalam kamar korban di RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo pada Rabu (23/1/2019) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)
Dipulangkan ke Kampung Halaman
Jenazah Jerenimo Lioncio Graca Bareto (22), mahasiswa semester I Program Studi Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang rencananya besok (Jumad, 25/1/2019) akan dibawa kembali ke kampung halamannya.
Hal ini diungkapkan Jony Nan, pemilik kos yang ditempati korban kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis (24/1/2019) pagi.
Joni mengatakan, berdasarkan pertemuan dengan pihak keluarga di Kupang, jenazah Jerenimo Bareto akan dijemput oleh orang tuanya dari Timor Leste.
“Jenasah saat ini masih disemayamkan di rumah duka di depan Kantor Lurah Liliba. Rencananya besok baru dibawa ke kampung halamannya Timor Leste, informasinya karena masih menunggu orang tuanya yang akan tiba siang ini sekira pukul 13.00 Wita di Kupang,” ujar Joni.
Ia mengatakan, keluarga menyelenggarakan misa arwah untuk korban sejak semalam (Rabu).
“Rencananya malam ini ada misa arwah untuk jenazah, besok pagi terbang ke Timor Leste,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak Polres Kupang Kota telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Timor Leste (Republik Demokratik Timor Leste) terkait kasus ini.
Suasana histeris dan sedih saat korban akan dievakuasi, Rabu (23/1/2019) (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)
Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Bobby Jacob Mooynafi ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM pada Rabu petang mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Timor Leste untuk mengembalikan jenazah korban kepada pihak keluarga.
“Tadi siang kita kontak pihak kedutaan (Kedutaan Timor Leste) untuk koordinasikan bahwa ada warga mereka ditemukan meninggal dunia di Kupang. Di sana mereka koordinasi dengan keluarga, dan pihak keluarga meminta tidak perlu dilakukan autopsi,” ujar Iptu Bobby.
Lebih lanjut Kasat Reskrim menjelaskan bahwa pihak keluarga tidak mau dilakukan otopsi atas jenazah anak mereka dan menerima kematian sebagai sebuah peristiwa iman yang harus mereka tanggung.
Pihak kepolisian melakukan olah TKP pada pukul 13.00 Wita kemudian membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Drs Titus Uly Kupang. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak Kedutaan Besar Timor Leste dan keluarga pada Rabu sore.
Terkait identitas korban, Iptu Bobby menjelaskan bahwa korban bernama lengkap Jerenimo Lioncio Graca Bareto (22) dan terdaftar sebagai mahasiswa semester 1 Jurusan Akuntasi pada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Berdasarkan kartu identitas korban, diketahui ia merupakan warga Distrik Komoro, Republik Demokratik Timor Leste.
Jerenimo merupakan mahasiswa semester 1 Jurusan Akuntasi pada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Berdasarkan kartu identitas korban, diketahui ia merupakan warga Komoro RDTL.
Ia ditemukan terlungkup tanpa nyawa dalam kamar kostnya oleh pacarnya sendiri Maria Nathalia Coreia, pada Rabu (23/1/2019) sekira pukul 12.00 Wita
Saudari korban dan pacar korban tampak histeris dan menangis usai melihat korban tak lagi bernyawa dalam kamar kost.
Apalagi ketika mobil ambulans yang datang untuk mengevakuasi jenazah korban.
Korban yang diketahui bernama Jeronimu Gratia Barreto (22) itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya, Maria Thalia Coreia saat mengunjungi kamarnya sekira pukul 12.00 Wita.
Mahasiswa semester VII Prodi Manajemen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya tergeletak telungkup di lantai kamar.
Menurut kerabat yang ditemui di lokasi, saat pertama kali Thalia menemukannya, ia sedang dalam posisi telungkup.
Saat beberapa kali digugah dan dibangunkan, ternyata ia tidak lagi bernyawa.
Thalia yang panik kemudian menghubungi pemilik kost untuk dan beberapa kerabatnya untuk menginformasikan kabar duka ini.
Pemilik kos kemudian menghubungi pihak Kelurahan Liliba dan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polres Kupang Kota.
Menurut kerabatnya, korban merupakan mahasiswa asal Dili, Republik Demokratik Timor Leste.
Warga memadati lokasi penemuan mayat mahasiswa di kamar kost yang beralamat Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Penemuan mayat yang menggegerkan warga Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang NTT ini dilaporkan pada Rabu (23/1/2019) siang.
Pihak Polres Kupang Kota yang tiba di lokasi melakukan olah TKP sekitar pukul 13.00 Wita.
Selain pihak Polres, pihak Kelurahan Liliba juga tampak di lokasi penemuan mayat tersebut.
Lurah Liliba Viktor A Makoni tampak bersama beberapa staf memantau proses itu.
* Olah TKP
Warga memadati lokasi penemuan mayat mahasiswa di kamar kost yang beralamat Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo, Kota Kupang NTT.
Penemuan mayat yang menggegerkan warga Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang NTT, ini dilaporkan pada Rabu (23/1/2019) siang.
Pihak Polres Kupang Kota yang tiba di lokasi melakukan olah TKP sekitar pukul 13.00 Wita.
Selain pihak Polres, pihak Kelurahan Liliba Kota Kupang NTT juga tampak di lokasi penemuan mayat tersebut.
Lurah Liliba Viktor A Makoni tampak bersama beberapa staf memantau proses itu.
Korban yang diketahui bernama Jeronimu Gratia Barreto (22) itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya, Maria Thalia Coreia saat mengunjungi kamarnya sekitar pukul 12.00 Wita.
Mahasiswa semester VII Prodi Manajemen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Nusa Tenggara Timur itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya tergeletak telungkup di lantai kamar.
Warga memadati TKP penemuan mayat mahasiswa di Depan Kampus STIKES Nusantara Kelurahan Liliba Kota Kupang pada Rabu (23/1/2019) siang. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)
Menurut kerabat yang ditemui di lokasi, saat pertama kali Thalia menemukannya, ia sedang dalam posisi telungkup.
Saat beberapa kali digugah dan dibangunkan, ternyata ia tidak lagi bernyawa.
Thalia yang panik kemudian menghubungi pemilik kost untuk dan beberapa kerabatnya untuk menginformasikan kabar duka ini.
Pemilik kost kemudian menghubungi pihak Kelurahan Liliba dan melaporkan kejadian ini kepada pihak Polres Kupang Kota.
Menurut kerabatnya, korban merupakan Mahasiswa Unwira Kupang Nusa Tenggara Timur asal Dili, Republik Demokratik Timor Leste.
Anggota Inafis Satreskrim Polres Kupang Kota membawa beberpa botol arak yang ditemukan di dalam kamar korban di RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo pada Rabu (23/1/2019) siang.
* Ditemukan Pacarnya
Penemuan mayat mahasiswa menggegerkan warga Liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Rabu (23/1/2019) siang.
Seorang mahasiswa ditemukan tergeletak tanpa nyawa dalam kamar kost yang beralamat Jalan Stikes Nusantara RT.41/RW.01 Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo.
Mahasiswa yang diketahui bernama Jeronimu Gratia Barreto (22) itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya, Maria Thalia Coreia saat mengunjungi kamarnya sekira pukul 12.00 Wita.
Mahasiswa semester VII Prodi Manajemen Universitas Katolik Widya Mandira Kupang itu ditemukan pertama kali oleh pacarnya tergeletak telungkup di lantai kamar.
Menurut kerabat yang ditemui di lokasi, saat pertama kali Thalia menemukannya, ia sedang dalam posisi telungkup.
Saat beberapa kali digugah dan dibangunkan, ternyata ia tidak lagi bernyawa.
Thalia yang panik kemudian menghubungi pemilik kost untuk dan beberapa kerabatnya untuk menginformasikan kabar duka ini.
Menurut kerabatnya, korban merupakan mahasiswa asal Dili, Republik Demokratik Timor Leste. (pos-kupang.com/Ambuga Lamawuran/Ryan Nong)
3. Hendak Menikah dengan Basuki Tjahaja Purnama, Bripda Puput Resmi Mengundurkan Diri dari Polri
Bripda Puput Nastiti Devi diketahui resmi mengundurkan diri sebagai polwan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Kamis (24/1/2019).
Menurut Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Bripda Puput telah mengundurkan diri sejak 9 Januari 2019.
• Pilih Ahok, Bripda Puput Nastiti Mundur dari Polri
• Ramai Pemberitaan Ahok Bebas, Beginilah Kabar Mantan Istrinya Veronica Tan
• Fahri Hamzah Sebutkan Senang Kecerdasan AHok ! Kita Bangun Masa Depan Bersama
"Betul. Yang bersangkutan sudah mengundurkan diri sejak tanggal 9 Januari 2019," kata Brigjen Pol Dedi Prasetyo melalui pesan singkat.
Sebelumnya, awak media sempat menanyakan Bripda Puput kepada mantan atasannya di Pelayanan Markas (Yanma), Kombes Pol Aprihasti.
Sayangnya, Kombes Pol Aprihasti enggan menjelaskan lebih lanjut terkait mundurnya Bripda Puput.
Ia hanya meminta awak media untuk menemui pihak Divisi Humas Polri.
Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa Bripda Puput kini bukan berprofesi sebagai polwan lagi.
"Untuk lebih jelasnya ke Divisi Humas. Saya memang sebagai atasan Puput tetapi sekarang dia sudah bukan anggota Polwan lagi,” kata Kombes Pol Aprihasti selaku Kepala Divisi Yanma.
Diketahui nama Bripda Puput Nastiti Devi akhir-akhir ini memang santer diberitakan di media massa.
Hal ini tak terlepas dari kabar bahwa mantan ajudan pribadi Veronica Tan ini akan segera menikah dengan Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Berita ini pertama kali terdengar dari penuturan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi yang menyebut BTP akan menikah pada pertengahan Februari mendatang.
Kabar ini semakin dikuatkan dengan pernyataan Lurah di tempat tinggal Bripda Puput, Aslih Sinten yang mengaku telah menandatangani surat pengantar atas nama Puput Nastiti Devi yang dimintakan oleh orangtuanya.
Hal ini dikemukakan Aslih saat diwawancara oleh wartawan tvOne di acara Kabar Petang, Kamis (24/1/2019).
Aslih menerangkan soal kronologi pemberian tanda tangan pada surat pengantar Bripda Puput Nastiti.
"Pada tanggal 16 Januari, orang tua dari Puput Nastiti Devi telah meminta permohonan untuk anaknya melakukan pernikahan, pengantarnya ya," ujar Aslih.
"Setelah kami pelajari dari berkas yang ada atau syarat yang ada sudah lengkap, jadi tanggal 17 nya sudah saya tanda tangani surat pengantar untuk saudari Puput Nastiti Devi tersebut," tambahnya.
Lalu, wartawan tvOne bertanya soal nama mempelai pria yang tertera dalam surat pengantar tersebut.
"Untuk nama mempelai pria nya apakah tertera nama Basuki Tjahaja Purnama gitu pak?" tanya wartawan.
Aslih tidak mengiyakan terkait nama yang tertera adalah Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan nama lengkap dari Ahok.
Dalam surat N4, bukan nama resmi Ahok melainkan hanya sebuah singkatan.
"Pada N4, memang diterangkan bahwa saudara Puput Nastiti Devi menikah dengan laki-laki bernama BTP yang pernikahannya rencananya akan dilaksanakan di Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil, Jakarta Pusat," ujar Aslih. (*)