Tsunami Anyer

2 Jam Terapung di Laut ! Ifan Seventeen Selamat dari Amukan Tsunami

Editor: Ferry Ndoen
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ifan Seventeen ceritakan detik-detik ia berusaha menyelamatkan diri saat tsunami Banten menerjang, terapung-apung di laut.

POS KUPANG.COM - - Tsunami menerjang kawasan Pantai Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan kemarin Sabtu (22/12/2018) pukul 20.27 WIB.

Saat tsunami menerjang, grup band Seventeen tengah tampil dalam acara Employee Gathering PLN UIT JBB di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.

Gelombang pasang tsunami menghantam panggung tempat Ifan Seventeen dan kawan-kawannya beraksi.

Beberapa kru, personil dan istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara dikabarkan hilang tersapu tsunami.
Salah satu personil Seventeen yang selamat dari terjangan tsunami yakni sang vokalis, Ifan Seventeen.

Ifan Seventeen, vokalis band Seventeen menemukan jenazah Bani, bassist Seventeen dan Oki, road manajernya di pinggir laut.

Ia pun menceritakan kronologis tsunami menerjang di tengah band Seventeen manggung hingga menyapu semua orang yang berada di acara tersebut.

Tsunami menerjang lalu menghantam panggung ketika Seventeen band baru menyanyikan lagu kedua.

Korban Tsunami Banten dan Lampung ! 281 Meninggal Dunia, 1.016 Luka, 57 Hilang dan 11.687 Mengungsi

Musibah Tsunami di Banten dan Lampung! Presiden Donald Trump dan Vladimir Putin Ucapkan Duka Cita

Ifan Seventeen beserta personil Seventeen lainnya tak tahu ada tsunami menerjang dan terkejut tiba-tiba panggung mereka tergulung.

Ifan Seventeen hanya merasakan tiba-tiba tergulung air laut yang penuh lumpur lalu terhantam benda-benda padat yang membuatnya luka-luka.

"Kita baru main lagu kedua, tiba-tiba panggung kebalik, atap nimpa kita semua, masuk ke dalam air laut penuh lumpur, minum air laut banyak banget, kegulung-gulung.
Kaki di atas, kepala di bawah, besi di mana-mana, kayu di mana-mana dan kepentok sana-sini," kata Ifan Seventeen saat live di salah satu stasiun tv, Minggu (23/12/2018).

Vokalis band Seventeen ini mengaku sempat tergulung hingga ke tengah laut dan melihat puluhan mayat serta orang meminta pertolongan.

"Aku sendiri waktu kejadian memang terlempar ke tengah laut, terus di sekitarku banyak banget mayat, mungkin ada 20-30an dari yang teriak sama segala macam." ujarnya.

Ifan Seventeen merasakan kepanikan orang-orang yang terseret tsunami hingga ke tengah laut.

Mereka saling menarik kepala dan mencakar satu sama lain demi menyelamatkan diri agar tak tenggelam di lautan.

"Cuman sebagian besar yang kelempar ke laut semua meninggal, kan saya juga ada di tengah laut. Kepala kejambak, kecakar, semua orang saling menenggelamkan satu sama lain," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini