"Kan anjing Timor Barat bisa ke Timles tanpa perlu Visa. Bebas berkeliaran," kata dr. Asep.
Mungkinkah? dr. Asep mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi. Pasalnya, demikian dr Asep, selama ini, Indonesia sudah berhasil mengekspor rabies ke Malaysia. Dari Kalimantan Barat menyebar ke Malaysia melalui anjing.
Anjing di propinsi kalimantan barat menggigit anjing di malaysia yakni anjing di Sarawak.
• HIV AIDS, Ada Obat Kimia dan Obat Alami Yang Bisa Obati Odha Atau Pasien HIV AIDS?
• HIV AIDS, Cegah Penularan Virus HIV AIDS Dengan Cara Sederhana Ini Guys, Yuk Lakukan Sekarang
• HIV AIDS, Teman dan Keluargamu Terkena HIV AIDS, Bagaimana Menanganinya dan Memperlakukan Mereka?
Contoh lain, dulunya virus rabies masuk ke Flores melalui anjing dari Buton yang dibawa ke Flores Timur. Dan kemudian menyebar ke kabupaten lain se-Flores melalui anjing.
"Berita kematian terhits di NTT yakni kematian TKI ilegal, kematian akibat HIV AIDS dan kematian akibat Rabies terus saja berlangsung. Entah siapa yang sanggup menghentikannya. Saya berharap Gubernur NTT bersama masyarakat bisa bekerjasama untuk menghentikan kematian akibat 3 masalah itu," kata dr. Asep.
Dokter Asep mengatakan, jangan sampai singkatan Provinsi NTT yang seharusnya adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) lalu diplesetkan menjadi singkatan lainnya yang berarti negatif.
"Jangan sampai singkatan NTT diplesetkan menjadi Nanti Tuhan Tolong (NTT) dan kalau tidak ditolong maka Nyawa Terancam Terus (NTT)," gugah dr. Asep. (pos kupang.com/novemy leo)