Felix K. Nesi Kembali ke Kampus Unmer Malang Setelah Juarai Sayembara Menulis Novel
POS-KUPANG.COM - Felix K. Nesi (30) kembali ke Fakultas Psikologi Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jumat (7/12/2018).
Felix K. Nesi justru mengaku bosan saat datang ke kampus itu.
Felix K. Nesi yang adalah penulis buku, cerpen, dan puisi ini mengisi acara ‘Kak Felix Nesi Kami Paksa Ngobrol’ dengan tema ‘Pengalaman Belajar, Membaca dan Menulis’.
• Aktivis: RUU PKS Mendesak Disahkan agar Kekerasan Seksual Berkurang
• Suami Tikam Istri dan Mantan Pacar usai Terpergok Berzina
• Timses Sebut Maruf Amin Belum Diizinkan Dokter untuk Berkampanye
• Kapolda Papua!: Ada Penolakan Kehadiran TNI-Polri di Nduga
• Anggota Komisi II Minta Kemendagri Audit Temuan E-KTP Tercecer
“Temu ini membuat saya bosan. Masak di teras ini lagi.”
“Saya kuliah di Unmer selama tujuh tahun, dan selalu duduk di sini.”
“Kalau tidak ke UKM, saya pasti duduk di sini. Coba cari tempat lain,” kata Felix mengawali perbincangan.
Biasanya pemenang sayembara novel yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018 ini berada di tempat itu sampai sore.
Felix mengungkapkan banyak menghabiskan waktunya untuk ‘bermain’ saat menjadi mahasiswa, seperti di komunitas.
Makanya kuliahnya lama. Namun, dia tidak menyesal.
Sebab, dia menguatkan hobi menulisnya dan menambah wawasannya.
• Anggota Komisi II Minta Kemendagri Audit Temuan E-KTP Tercecer
• Terjatuh ke Sungai! Seorang Bayi di Bali Meninggal Dunia
• Tahun Baru 2019 Sudah Dekat, Yuk Intip Ini Beberapa Negara Yang Punya Perayaan Tahun Baru Unik
• Percaya Diri Persija Juara Liga 1, The Jak Mania Mulai Ramai Datang ke GBK
Hal ini lantaran putra asli Provinsi NTT ini menjuarai Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018.
Pengumuman pemenang lomba itu telah dilakukan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/12/2018) malam.
Dewan juri tahun ini terdiri dari A.S Laksana, Nukila Amal, dan Martin Suryajaya.
Adapun ketiga pemenang Sayembara Menulis Novel DKJ tersebut adalah Felix K. Nesi dengan judul novel Orang-Orang Oetimu (Juara I),
Ahmad Mustafa dengan judul novel Anak Gembala yang Tertidur Panjang di Akhir Zaman (Juara II), Mochamad Nasrullah dengan judul novel Balada Sapri (Juara III).
Selain ketiga pemenang tersebut, tahun ini DKJ juga memilih lima naskah novel unggulan, antara lain Pemetik Bintang karya Venerdi Handoyo,
Tiga dalam Kayu karya Ziggy, Nyi Manganti karya Dadan Sutisna, Babad Kopi Parahiyangan karya Evi Sri Rezeki, dan Teror Kain Kusut karya Irman Hidaya.
• Jalan Trans Flores Mulai Terancam Longsor di Empat Titik
• Pembantaian di Papua! Keluarga Emanuel di TTU Dapat Santunan dari PT Istaka Karya
• Angka Prevelensi Sakit Jantung Tinggi, NTT Butuh Dokter Jantung
Orang-orang Oetimu
"Orang-orang Oetimu" Berkisah tentang Suku Dawan di Nusa Tenggara Timur (NTT), naskah ini memiliki perbendaharaan kata yang kaya, diperkaya oleh khazanah bahasa Tetun, serta didasari dari penggalian khazanah tradisi Timor Leste dan cerita rakyat serta sejarah lokal.
"Orang-orang Oetimu" merupakan judul sebuah naskah karya Felix K. Nesi, pegiat Komunitas Pustaka Jalanan Leko Kupang, yang mampu menyabet juara satu pada ajang sanyembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018.
Penulis asal Nusa Tenggara Timur (NTT), mengisahkan kehidupan sosial masyarakat Timor Barat pasca jajak pendapat di Timor Timur, lewat karyanya yang diumumkan oleh dewan juri sebagai Juara Satu di Jakarta pada Selasa (4/12/218).
"Tentang permasalahan sosial dengan latar tahun 1998. Itu tentang kampung di Timor Barat yang terpengaruh oleh konstalasi Tim-Tim di akhir tahun 1990-an." jelas Felix K. Nesi, saat dihubungi Pos Kupang melalui telpon selulernya Rabu (5/12/2018).
Kehidupan sosial masyarakat Timor Barat saat itu, sangat terpengaruh oleh situasi politik yang terjadi di akhir tahun 1990-an.
• Sahabat Beri Nasehat Menohok Tentang Pernikahan, Ini Respon Daus Mini Usai Menikah Lagi
• Sandiaga Yakin Elektabilitas Pasangan Prabowo-Sandiaga akan Terus Meningkat
• PP Pemuda Katolik Akan Surati Mahkamah Konstitusi Terkait Pemilu 2019 Berdekatan Semana Santa
Dikatakannya, "Peran gereja, militer dan negara dalam kehidupan masyarakat timor barat saat itu sangat penting."
Cerita tentang NTT, katanya, sudah seharusnya diangkat ke permukaan.
Selama ini para pembaca lebih banyak disodorkan cerita-cerita dari luar NTT.
Hal ini yang menjadi salah satu pemacu semangat dalam mengikuti sanyembara novel DKJ 2018.
Dikatakannya, "Tidak ada mimpi mau jadi juara. Saya berpikir bahwa cerita dari NTT sudah harus disodorkan ke luar, daripada selama ini kita hanya baca orang luar, sekarang saatnya kita paksa mereka "diam" untuk dengar ceritanya orang NTT."
Sayembara novel DKJ merupakan salah satu ajang bergengsi yang bertaraf nasional.
Alasannya ajang yang bertaraf nasional itu diikuti oleh para penulis novel top yang sudah terkenbal di Jakarta.
"Ada mantan juara dan penulis2 novel yang sudah terkenal di Jakarta. Jadi waktu itu hanya iseng-iseng saja," tandasnya.
(pos-kupang.com/suryamalang.com)
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Bincang Santai dengan Felix K Nesi, Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2018, http://suryamalang.tribunnews.com/2018/12/07/bincang-santai-dengan-felix-k-nesi-pemenang-sayembara-novel-dewan-kesenian-jakarta-dkj-2018.