Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Hujan lebat yang terjadi pada satu pekan lalu di wilayah kecamatan Mauponggo telah menimbulkan dampak bencana baik longsoran yang pada akhirnya menelan korban jiwa, juga kerugian secara material karena banjir telah menerjang serta merusak sejumlah tanaman milik warga seperti yang terjadi di kelurahan Mauponggo persis di kampung Watuapi.
Sebanyak 13 warga kelurahan Mauponggo asal kampung Watuapi akhirnya menyurati Bupati Nagekeo sekaligus meminta perhatian pemerintah atas musibah banjir yang terjadi di wilayah itu pada selasa 13 November yang tembusannya diterima wartawan di Mbay, Kamis (22/11/2018).
Surat yang ditandatangani oleh 13 warga kampung Watuapi, kelurahan Mauponggo yang merupakan warga yang menetap di sekitar aliran sungai Aewore masing - masing, Finsensius Lobo, Silestus Jago, Yakobus Kewa, Aloysius Jata, Anastasia Goo, Paulus Meo, Fransiskus Moda, Aloysius Wuda, Alfonsa Sola, Konradus Bule, Umar Pua Kopo, Yohanes Wae dan Yoseph Baku.
Surat tersebut pada intinya meminta perhatian pemerintah atas musibah banjir yang terjadi pada Selasa 13 November lalu di kelurahan Mauponggo yang telah menimbulkan kerusakan tanaman warga akibat diterjang banjir.
Dalam surat tersebut ke 13 warga itu melaporkan bahwa lahan yang berisikan tanaman pertanian seluas 16 are terletak di Watuapi, Kelurahan Mauponggo hanyut disapu banjir.
Kecamatan Mauponggo dan lahan tanaman terdapat tanaman Pisang 50 rumpun, Kelapa 5 Pohon, Mahoni 40 Pohon, Albesia 3 pohon, Kakao 50 pohon, Bambu 3 rumpun, Pinang 20 pohon dan Kepok 2 pohon itu semua sudah dapat memberikan penghasilan, lahan tanah atas nama Vinsensius Lobo di sapu bersih banjir pada hari selasa 13 Nopember 2018.
Hampir setiap tahun kalau banjir rumah di daerah Aliran Sungai (DAS) terutama rumah penduduk di sekitar Aewore Watuapi dan persawahan di genangi air akibat air meluap dari kali Lowoledho, bahkan jembatan Watudhoge sudah pernah rubuh akibat banjir yang sekarang dibangun baru.
Atas kerugian akibat banjir warga atas nama Vinsensius Lobo datang menghadap Lurah Mauponggo untuk menyampaikan kerusakan dimaksud, maka pada Selasa, 13 November 2018 pukul 10.00 wita bersama ibu Plt.Lurah Mauponggo bersama staf dan dari Kecamatan diutus dua orang sat Pol PP untuk melihat kondisi lokasi musibah tersebut, berhubung Camat, Kapolsek dan Koramil berada di Desa Selalejo meninjau lokasi longsoran yang mengakibatkan Tiga warga Selalejo tertimbun tanah longsor.
Baca: Pakar Ekspresi Bilang Janggalnya Keterlaluan! 5 Fakta Kasus Angel Lelga Digerebek Vicky Prasetyo
Baca: Miras Di Ende Hanya Diperbolehkan Untuk Acara Adat
Akibat dari banjir ini, warga yang bermukim sepanjang kali Lowoledho di Kelurahan Mauponggo meminta kepada Pemerintah untuk dapat memperhatikan keluhan warga Kelurahan Mauponggo atas musibah ini.
Warga meminta kepada Pemerintah kiranya dapat melakukan antisipasi dan melakukan penanganan seperti apa agar warga dapat merasa aman dan nyaman melaksanakan aktifitas setiap hari.
Permohonan itu selain ditujukan kepada Pemerintah Kecamatan dan pemerintah Kabupaten juga disampaikan kepada pemerintah Propinsi supaya dapat mendengar dan segera melakukan tindakan antisipasi sebagaimana layaknya. Secara khusus warga meminta agar pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo supaya datang dan melihat areal tanah, dan tanaman atas nama Vinsensius Lobo yang telah disapu banjir.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Nagekeo, Bernabas Lambar, menjelaskan, terkait dengan bencana alam, laporan yang sudah masuk ada dua wilayah tapi lupa lokasi yang ada di wilayah kecamatan Mauponggo, selain di Desa Selalejo Timur yang sampai ada tiga korban jiwa.
Di kecamatan Keotengah juga terjadi longsoran di Desa Wajo dan Ladolima Timur. Longsoran menutup badan jalan dan telah dilakukan penanganan dimana materialnya sudah dibersihkan dan saat ini, transportasi sudah berjalan normal.(*)