Berita Kabupaten Ngada

Inggrid Senang Menari saat Jemput Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos di Gurusina

Penulis: Gordi Donofan
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa SDK Gurusina menari saat menjemput Dirjen dan Rombongan di Desa Watu Manu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada, Jumat (16/11/2018).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Udara pada Jumat (16/11/2018) sekitar pukul 14.15Wita terasa panas. Sinar matahari langsung menyengat kulit.

Ratusan lebih warga di Kecamatan Jerebu'u Desa Watumanu Kabupaten Ngada, di Pulau Flores NTT berkumpul di jalan raya depan pintu masuk Kampung Gurusina.

Mulai dari anak kecil hingga orang tua, tampak disana.

Suasana ritual adat Se Ze'e atau Se Mae Da Ze'e (Pembersihan Kampung) di Kampung Gurusina Desa Watu Manu, Jerebu'u Kabupaten Ngada, Jumat (24/8/2018). (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Kedatangan mereka ke Kampung Adat Gurusina untuk mengikuti acara peresmian rumah transisi layak huni di Gurusina.

Saat itu ratusan warga tumpah rua dijalan sekitar 150 meter sebelum pintu masuk Kampung Gurusina oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Dr. Ir. R.Harry Hikmat, M.Si.

Rombongan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Dr. Ir. R.Harry Hikmat, M.Si diantaranya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Nurul Farijati, Kadis Sosial Provinsi NTT Welem Foni, Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa, pimpinan Bank BRI Cabang Bajawa serta pimpinan OPD Setda Ngada.

Anak-anak Gurusina saa ikut acara di Gurusina, Jumat (24/8/2018). (pos kupang.com, gordi donofan)

Rombongan Dirjen disambut dengan sapaan adat khas Bajawa (Bhea Sa) dengan tarian khas Bajawa Ja'i.

Puluhan penari tampak berbaris rapi saat itu. Lenggak-lenggok tubuh mereka sangat memukau Dirjen dan rombongan saat memasuki kawasan Gurusina.

Iringan gong gendang menyeramakan suasana acara itu.
Suhu udara yang begitu menyengat kulit tak mereka hiraukan.

Panas trik dijalan raya tempat mereka menari sangat begitu menyengat.

Keringat bercucuran keluar dari raut wajah mereka.

Kampung RUmah Adat Gurusina di Jerebu'u, Kabupaten Ngada (net)

Meskipun begitu, mereka tetap bersemangat hingga Dirjen dan rombongan sudah masuk didalam Kampung Gurusina.

Sebelum Dirjen dan rombongan menuju tempat acara di dalam Kampung Gurusina, terlebih dahulu Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Dr. Ir. R.Harry Hikmat, M.Si, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Nurul Farijati, Kadis Sosial Provinsi NTT Welem Foni, Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa, menggunting pita dan melakukan tandatangan tugu Keserasian Sosial Papa Wi'u Desa Watumanu Kecamatan Jerebuu Kabupaten Ngada yang ditempatkan disamping pintu utama masuk Kampung Gurusina.

Peserta "Kelas Inspirasi Bajawa" saat berada dikampung Gurusina Bajawa, Kamis (9/8/2018). (pos kupang.com, gordi donofan)

Usai Dirjen melakukan tandatangan pada tugu tersebut, Dirjen bersama rombongan dipersilakan masuk dan menggunting pita tanda peresmian rumah transisi layak huni dibagian dalam setelah pintu utama.

Pantauan POS KUPANG.COM, usai melakukan pengguntingan pita itu Dirjen bersama rombongan membuka pintu rumah tersebut dan masuk melihat isi rumah.

Kepada wartawan Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI, Dr. Ir.R.Harry Hikmat, mengatakan, kehadiranya dalam rangka untuk memastikan bahwa bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah itu benar-benar tepat sasaran.

Suasana di TKP Kampung Gurusina Kecamatan Jerebu'u Kabupaten Ngada, Senin (13/8/2018). (ISTIMEWA)

"Hari ini kami datang memastikan bahwa sejumlah rumah yang dibangun melalui bantuan pemerintah berupa bahan bangunan itu sudah terwujud. Bersyukur ada 27 rumah sudah dibangun. Selain itu ada bantuan untuk isi hunian berupa alat rumah tangga. Artinya warga-warga yang terkena dampak dapat merasakan bantuan dari Pemerintah dan negara harus hadir. Ini wujud instruksi bapak Presiden Joko Widodo yang mengarahkan kepada Menteri Sosial RI Bapak Agung Budiman untuk merespon cepat serta memastikan bantuan yang disalurkan bisa diwujudkan dan bermanfaat untuk masyarakat Kampung Adat Gurusina," ujar Harry Hikmat.

Ia mengatakan selain bantuan rumah Kemensos RI juga memberikan bantuan berupa tiga buah bak air untuk kepentingan warga Gurusina dan sekitarnya.

Ia mengatakan rumah transisi layak huni yang sudah dibangun agar tetap dijaga dan ditempatkan.

Sementara warga Gurusina, Warga Kampung Gurusina, Herman Suri (40) mengaku senang rumahnya sudah dibangun kembali oleh pemerintah.

Baca: Passing Grade CPNS 2018 Tidak Diturunkan Tapi Khusus Profesi ini, Pemerintah Pakai Sistem Ranking

Baca: Pimpinan dan Staf Bank NTT Mbay Baksos Di Pasar Danga

Baca: Anggota DPRD Malaka Aktif Berdiskusi Saat Bimtek

Baca: Waspadai Gelombang Setinggi Dua Meter di Beberapa Perairan di NTT Hari Ini

Baca: Cuaca Aktual Penerbangan di Bandara El Tari Cerah Berawan

Herman menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dan sudah memberikan dukungan baik moral maupun materil.

"Rumah layak huni ini sudah kami tinggal satu minggu yang lalu. Kami senang dan terima kasih saja untuk pemerintah," ujar Herman.

Herman mengaku jika pemerintah tidak mau membantu untuk meringankan beban pasti masyarakat Gurusina akan mengalami kesulitan dan rumah yang kami tempati saat ini tidak akan ada.

Saat ini rumah layak huni sudah ada dan sudah ditempati. Rumah itu akan dijaga dan akan dirawat nantinya.

Ia mengatakan pemerintah daerah, provinsi, dan pusat yang sangat memperhatikan nasib warga Gurusina. Sejak bencana kebakaran hingga saat ini pemerintah terus memperhatikan Gurusina.

"Kami hampir kehilangan semangat. Karena semua harta benda kami terbakar pada Agustus lalu. Momen hari ini sangat berarti bagi kami," ujarnya.

Baca: Simak Baik Baik! Ternyata Cowok Pengin Dengar Hal Ini dari Kita

Baca: Wabup Mabar Pesan Biji Kelor Dari Maumere Untuk Pengembangan

Baca: Rumitnya Pengurusan Dokumen Persoalan Utama TKI Jadi Ilegal

"Ini sangat membantu kami. Terima kasih, kami berdoa semoga bupati, gubernur dan presiden tetap sehat dan perhatikan kami dan seluruh masyarakat lain," ujarnya.

Dimeriahkan Penari Cilik

Sambutan dan arak-arakan Dirjen bersama rombongan dimeriahkan oleh para penari cilik asal Kampung Adat Gurusina.

Panas trik yang menyengat kulit tak mereka hiraukan.

Tabuhan gong gendang menambah suasana sangat ramai saat itu.

Tarian Ja'i yang mereka peragakan saat itu rupanya menghibur Dirjen dan rombongan saat tiba di Kampung Gurusina.

Inggrid Tanu (12) siswi SDK Gurusina, mengaku bangga bisa menjadi penari Jai saat itu.

Inggrid mengatakan persiapannya hanya seminggu. Ia dan belasan temannya lain sudah sangat siap jika dipercayakan oleh para orangtua untuk menjemput tamu kehormatan untuk menari Ja'i.

"Saya senang kami bisa menari saat menjemput tamu. Kami sudah biasa menari," ujar Inggrid, kepada POS KUPANG.COM, di Kampung Gurusina, Jumat (16/11/2018).

Siswi lainnya, Almira Meo (12) mengatakan setiap kali ada tamu yang datang dirinya bersama belasan teman lainnya selalu dipercayakan untuk menari jai.

Siswi SDK Gurusina ini mengaku senang karena selain menari, dirinya berama belasan teman lainnya bisa foto bersama dengan Dirjen dan rombongan sebagai kenang-kenangan.

Siswi lainnya, Alin Mbupu (13) mengatakan, dirinya bangga bisa dipilih menjadi penari saat menerima tamu.

Alin mengatakan dalam setiap momen yang besar dirinya sangat antusias dan semangat jika dipercayakan untuk menjadi penari.

"Kami sudah sangat siap. Memang dari dulu sudah menjadi kewajiban kami untuk menari," ujar Alin, lalu tersenyum.

Alin mengatakan anak-anak Gurusina sangat berterima kasih kepada Pemerintah sudah membantu warga Gurusina untuk membangun kembali rumah-rumah.

Ia mengaku senang karena rumah yang akan ditempati warga sangat bagus dan representatif.(*)

Berita Terkini