Berita Kota Lembata

Orang Kedang Menari Sepanjang Jalan, Saat Pembukaan Expo Uyelewun Raya

Penulis: Frans Krowin
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur bersama masyarakat menyatu dalam tarian liling di Desa Kalikur, Jumat (25/10/2018) petang.

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Frans Krowin

POS -KUPANG.COM|LEWOLEBA -- Orang Kedang di Kecamatan Omesuri dan Buyasuri, Kabupaten Lembata, menari di sepanjang jalan melingkari kaki Gunung Uyelewun, saat pembukaan Expo Uyelewun Raya, Jumat (25/10/2018) petang.

Expo itu merupakan kegiatan akbar perdana di daerah itu. Pembukaannya ditandai dengan karnaval budaya yang diikuti utusan dari 44 kampung (desa) di seluruh Kedang. Titik starnya dari Desa Kalikur dan berakhir di Desa Benihading.

Baca: Mau Video Call Empat Orang Sekaligus di WhatsApp? Begini Loh Caranya

Baca: Kembar Tujuh Di Dunia yang Sempat Viral, Begini Kabar Mereka Sekarang

Baca: Amerika Dibikin Babak Belur Saat Jendral Sudirman Pakai Taktik Ini. Yuk Simak

Kalikur merupakan pusat pemerintahan 44 kampung tempoe doeloe di Kedang. Selain itu Kalikur juga sebagai adik dari dua bersaudara yakni Suri Wula, yang melahirkan masyarakat Kedang saat ini. Sementara Benihading merupakan tempat tinggal sang kakak.

Olehnya, saat peserta karnaval melewati desa-desa di sepanjang ruas jalan di bawah kaki Gunung Uyelewun, masyarakat setempat menyambutnya dengan riang gembira. Mereka menari di sepanjang jalan, menyambut para peserta karnaval tersebut.

Apresiasi masyarakat yang luar biasa itu membuat suasana karnaval menjadi sangat ramai. Ramai oleh arak-arakan kendaraan, ramai oleh bunyi gong gendang di sepanjang jalan, ramai pula oleh tarian penyambutan masyarakat pada sejumlah titik.

Keramaian suasana pembukaan itu sesungguhnya sudah terasa sejak di Desa Kalikur. Di desa yang dulunya sebagai pusat pemerintahan di Kedang itu, masyarakat mengawalinya dengan tarian liling, tarian dimana masyarakat menari sambil menyanyi dan diiringi bunyi gong dan gendang.

Yang menari liling pada Jumat (25/10/2018) petang itu, adalah orang-orang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka menyatu dalam satu rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan sebagai satu turunan, rasa gembira atas pentas seni budaya yang digelar pertama kalinya di wilayah Kedang dan aneka rasa hati lainnya. (*)

Berita Terkini