Berita Internasional

Pangeran Harry Dan Meghan Markle Menikah Karena Punya Trauma Masa Kecil Yang Sama?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangeran Harry dan Meghan Markle

POS-KUPANG.COM - Pangeran Harry dan Meghan Markle menikah karena punya trauma masa kecil yang sama? Ini Penjelasannya.

Ada banyak hal yang bisa menyatukan cinta, dan dalam kasus Pangeran Harry serta Meghan Markle, mungkin hal tak terduga ini jadi penyebabnya.

Kita tahu bahwa sang Pangeran adalah idola dan banyak mengencani wanita-wanita cantik pada masa lajangnya.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 18 Oktober 2018, Aries Jangan Buru-Buru Ambil Keputusan, Sagitarius Berdamai

Baca: Klaim Bicara Dengan Arwah Diana, Perempuan Ini Meramal Pangeran Harry Dan Meghan Akan Bercerai

Di sisi lain, Meghan Markle sudah makan asam-garam kehidupan berumahtangga sebelumnya : bercerai dan menyandang status janda.

Dan setelah akhirnya mereka berdua mengikat janji suci pada 19 Mei 2018 lalu, kini keduanya menjadi salah satu pasangan yang paling dielu-elukan oleh publik.

Meghan Markle (DailyMail.co.uk)

Tumbuh besar dalam latar belakang dan lingkungan jauh berbeda, tentu ada saja yang penasaran bagaimana bisa mereka tertarik satu sama lain.

Kita semua tahu, untuk bisa sejalan ketika menikah, harus ada satu visi atau kesamaan lain yang dimiliki masing-masing pasangan.

Seorang psikoterapis yang berbasis di Beverly-Hills, Hollywood, Amerika Serikat, mengungkapkan satu fakta menarik tentang 'benang merah' yang menyambungkan antara Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Kepada Reader's Digest, Fran Walfish mengungkapkan hipotesanya bahwa bisa jadi trauma masa kecil Duke dan Duchess of Sussex-lah yang menjadi dalang di balik bersatunya pasangan ini.

Baca: Meghan Markle Hamil, Begini Nasib Anak-Anak Pangeran Harry Dan Meghan Nanti

* Trauma Pangeran Harry

Pangeran Harry, seperti yang kita tahu, besar dalam keluarga broken home yang ceritanya sudah kita dengar di mana-mana.

Ayah dan ibunya, Pangeran Charles dan Lady Diana, bercerai ketika Pangeran Harry baru berusia 12 tahun.

Perangkat lunak ini menunjukkan bahwa Pangeran Harry akan mulai terlihat semakin seperti ayahnya Pangeran Charles dalam 35 tahun ketika dia akan berusia 68 tahun dan mendekati usia tua. Foto: Hari ini (kiri), dan bagaimana dia terlihat ketika lebih tua (kanan). (DailyMail.co.uk)

Ini jika dihitung dengan tahun perceraian resmi mereka.

Padahal, kenyataannya Lady Diana dan Pangeran Charles sudah berpisah sejak 1992.

Itu artinya, Pangeran Harry sudah tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh sejak usia 8 tahun.

* Trauma Meghan Markle

Hal ini juga terjadi dari sisi Meghan Markle.

Teknologi perintis Future Face telah mengungkapkan apa yang akan dilihat anggota keluarga kerajaan saat mereka bertambah tua. Foto: Meghan mungkin akan terlihat dalam 25 tahun (kanan) dengan Dr De Silva, pencipta teknologi yang mengklaim pilihan gaya hidupnya akan membuatnya terlihat lebih muda lebih lama. (DailyMail.co.uk)

Rachel Meghan Markle lahir dari pasangan Thomas Markle dan Doria Ragland.

Kedua orangtua Meghan Markle bercerai ketika ia masih berusia 6 tahun.

Sama seperti Pangeran Harry, empat tahun sebelum resmi bercerai, orangtua Meghan Markle terlebih dahulu berpisah.

Itu artinya, Meghan Markle sudah kehilangan figur keluarga lengkap sejak usia 2 tahun.

Baca: 7 Member BTS Blak-Blakan Curhat Kehidupan Pribadi Di Film BTS Burn The Stage: The Movie

Baca: Army BTS Indonesia Kepoin Bioskop Yang Akan Putar Film BTS BURN THE STAGE: THE MOVIE

* Trauma Yang Sama

Perceraian orangtua di usia-usia berkembang anak seperti ini tentu adalah hal yang cukup berat.

Dan bisa jadi, peristiwa tak mengenakkan tersebut meninggalkan trauma dalam diri keduanya.

Belum lagi, Pangeran Harry harus kehilangan ibunya pada usia 13 tahun.

Kematian Lady Diana yang begitu mendadak tentu bukanlah memori menyenangkan bagi seorang remaja seperti Pangeran Harry.

Kesamaan nasib ini menurut Fran Walfish adalah salah satu faktor yang membuat mereka berdua akhirnya saling tertarik.

Meghan Markle dan Pangeran Harry (Instagram/Kesingtonroyal)

"Baik Harry maupun Meghan mengalami trauma yang bersumber dari masa kecil mereka.

Ini bisa menjadi faktor pengikat yang kuat dan potensial di dalam hubungan keduanya," ujar Fran Walfish.

Ketika keduanya saling mencurahkan perasaan, rasa solidaritas, mengerti akan perasaan pasangan masing-masing, menjadi kunci utama dari kecocokan yang dialami oleh keduanya.

Lalu ketika Pangeran Harry dan Meghan Markle menikah, keduanya seperti menemukan sosok orangtua baru yang lama hilang dari kehidupan mereka.

Baca: Sambil Nangis, Pasha Ungu Nyatakan Siap Lepaskan Jabatan Wakil Wali Kota Palu

Baca: VIDEO: Konsentrasi Jimin BTS di Panggung Buyar Melihat Salah Satu Army Seperti Ini di Konser Chicago

Meghan Markle dilaporkan punya kedekatan khusus dengan ayah mertuanya, Pangeran Charles.

Bahkan Pangeran Charles-lah yang menjadi pendamping Meghan Marklesaat berjalan ke altar di hari pernikahannya.

Di sisi lain, Meghan Markle dikenal sangat dekat dengan sosok ibunya, Doria Ragland.

Dan melalui Doria Ragland, Pangeran Harry menemukan figur ibu yang sudah lebih dari 20 tahun hilang.

Apapun faktor pengikat di antara keduanya, kita doakan saja semoga pasangan ini langgeng dalam pernikahannya ya! (*)

Berita Terkini