Breaking News

Berita Gempa Tsunami Palu

Sambil Nangis, Pasha Ungu Nyatakan Siap Lepaskan Jabatan Wakil Wali Kota Palu

Sambil nangis, Pasha Ungu bilang siap lepaskan jabatan wakil Walikota Palu. Begini alasannya.

ANTARA
Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu 

POS-KUPANG.COM  - Sambil nangis, Pasha Ungu bilang siap lepaskan jabatan wakil Walikota Palu yang selama ini disandangnya. Begini alasannya. 

Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu tak kuasa menahan haru hingga meneteskan air mata saat berbicara di hadapan jurnalis terkait bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya, di Provinsi Sulawesi Tengah.

Bencana alam tersebut mengakibatkan ribuan warga tewas dan ratusan lainnya hilang serta kerusakan bangunan yang sangat parah dan masif.

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 18 Oktober 2018, Aries Jangan Buru-Buru Ambil Keputusan, Sagitarius Berdamai

Baca: Pacarmu Sedih Dan Galau, Ini Penyebab Dan Cara Mengatasinya Berdasarkan Zodiak

Vokalis grup band Ungu ini menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera Kota Palu pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi, Jumat, 28 September 2018.

Demikian disalin dari Antara, Rabu (17/10/2018).

"Saya secara pribadi sebagai wakil wali kota kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Pasha sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Rabu hari ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Pasha di sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD setempat untuk mewakili Wali Kota Palu, Hidayat yang berhalangan hadir.

Satu unit kendaraan tertimbun akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa.
Satu unit kendaraan tertimbun akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)

Menurut dia, kalau setelah peristiwa ini pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap, meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali Kota Palu, Hidayat bagaimana tanggapanya nanti.

Dirinya juga tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini, sebab apa yang sudah dikerjakan dalam menangani bencana sudah dilakukan semaksimal mungkin.

"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin Pak Wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap beliau, saya belum tahu," katanya.

Vokalis band Ungu ini mengatakan diawal pascagempa bantuan logistik yang datang sangat terbatas, lalu bagaimana perasaan bila ada warga tidak mendapatkan bantuan itu sementara mereka korban membutuhkan bantuan.

Baca: Konser di Amsterdam, Army Histeris Lihat Jin BTS Pamerkan Sesuatu Yang Spesial

Baca: Gara-Gara Posting Foto V BTS Begini, Andre Taulany Masuk Situs Media Ternama di Korea

"Apalah artinya saat datang diawal-awal hanya satu truk, kira-kira bagaimana rasanya kalau anda berada disitu. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," tuturnya terbata-bata, sedih, dan terharu.

Pasha tidak mempersoalkan jabatan itu, tapi bagaimana memberikan masyarakat itu bantuan agar bisa bangkit dari kondisi yang terjadi saat ini di Kota Palu, kendati aktivitas mulai berjalan namun belum normal sepenuhnya.

"Saya kira itu bukan persoalan, tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat kita terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," katanya menambahkan.

Rapat dengar pendapat yang akan membahas pemulihan kota serta anggaran bantuan kepada korban pascagempa diskors tanpa batas waktu sampai Wali Kota Palu hadir untuk memberi penjelasan penanganan bencana.

Arsip Foto. Tim penyelamat mencari korban gempa dan tsunami di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) yang terjadi pada 28 September 2018.
Arsip Foto. Tim penyelamat mencari korban gempa dan tsunami di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR) yang terjadi pada 28 September 2018. ((ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja))
Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved