"Hal ini harus dianalisis sesuai kebutuhan sekolah, lalu diangkat dalam persidangan agar pendidikan SMA di Sabu Raijua dapat berjalan normal seperti di daerah lainnya," ujarnya.
Pemandangan langka pun terlihat, saat Komisi V DPRD NTT, Winston Neil Rondo dan Aurora Modok berkunjung ke beberapa ruang darurat tempat siswa belajar.
Terdapat empat ruang kelas darurat yang terbentang di halaman sekolah tersebut beratapkan daun kelapa, selain kurang nyaman untuk belajar, tiga diantaranya tak ada guru (kosong) saat jam belajar, hal ini tentu disebabkan karena ketiadaan atau kurangnya tenaga pendidik. (*)