Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM - Warga Jawa Barat tengah merayakan pesta demokrasi.
Rabu (27/6/2018), mereka memilih calon pemimpin Jawa Barat untuk lima tahun ke depan.
Dari keempat pasangan calon, siapakah yang unggul dari perhitungan sementara?
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sementara di sejumlah lembaga survei, pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum berada di posisi puncak.
Baca: Ketua Tim Pemenangan Esthon-Chris Minta Pendukung Jangan Percaya Quick Count
Baca: Di Rote Ndao Paket Victory Jos Unggul pada Lima TPS Ini
Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil melalui pidatonya di Hotel Papandayan, Bandung, Rabu (27/6/2018).
Sebelum memulai pidatonya, Ridwan Kamil melakukan tindakan tak terduga.
Melalui siaran langsung di Kompas TV, Ridwan Kamil bersujud di hadapan pendukungnya.
Baca: Paket Tahun-Konay dan Naitboho-Kase Klaim Menang Pilkada TTS
Baca: Calon Bupati dan Wakil Bupati Rote Ndao Coblos di Sejumlah TPS
Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil mendapat ucapan selamat dari calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2, TB Hasanuddin pada Pilgub Jabar 2018, di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (27/6/2018). Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berhasil unggul dari tiga pasang calon lainnya berdasarkan versi hitung cepat (quick count) dari seluruh lembaga survei.
Tindakan ini kemudian diikuti sang istri, Atalia Praratya.
Atalia Praratya bahkan beberapa kali mengusap sudut matanya menggunakan tisu.
Di sisi lain, Ridwan Kamil mengucap syukur atas pencapaian yang diperolehnya dalam pertarungan Pilgub Jabar 2018.
Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih kepada pendukung yang telah mendoakannya.
Baca: Ini Permintaan Uskup Larantuka untuk Gubernur NTT Terpilih
Baca: Penderita Stroke di Flores Timur Bahagia Bisa Memilih
Namun, ia tetap mengingatkan keunggulan melalui quick count belum menjadi kemenangan sebenarnya.
Keputusan siapa pasangan yang akan memimpin Jawa Barat, tetap berada di tangan KPU.
Setelah itu, Ridwan Kamil menitipkan pesan pada pendukungnya untuk tidak merayakan keunggulan perhitungan sementara secara berlebihan.
"Hari ini tak boleh ada pawai. Kita tidak boleh mendahului, kita ini orang santun, taat syariat, dan taat aturan.