POS-KUPANG.COM - Dampingi Cagub Viktor Menang Quick Count SMRC dalam Pilgub NTT 2018, Josef Nae Soi selalu mengandalkan filosofi ini. Siapakah dia?
Josef A. Nae Soi lahir di Mataloko/Flores, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 22 September 1952. Ia merantau ke Pulau Jawa sejak menjadi mahasiswa di Universitas Atmajaya, Jakarta.
Selama ini ia menetap di Bekasi bersama istri dan kedua anaknya, Alfredo Sebastanus Soi serta Justina Yosefa Mamo Soi.
Josef A. Nae Soi adalah salah satu anggota DPR RI dari fraksi Golongan Karya dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1 yang meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Manggarai Timur.
Baca: Sambil Tunjukkan Jari Kelingking, Keluarga Cawagub Yoseph Nae Soi Bilang Begini
Baca: Cagub NTT, Esthon Foenay Bilang Siap Dukung Paslon Manapun Yang Menang
Sejak periode 2009 hingga tahun 2014 ini, Josef A. Nae Soi tergabung sebagai anggota komisi V yang menggeluti bidang Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal.
Ia berhasil menjadi anggota DPR RI dengan dukungan 53.798 suara.
Politisi ini punya filosofi “forterter in re suaviter in mondo” (tegas menuntaskan masalah, ramah dalam penyelesaiannya) ini memulai pendidikan dasar hingga menengah atas di Flores.
Josef pernah menjadi guru SMA, sebelum kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Universitas Atmajaya.
Selepas meraih gelar S1, Josef melanjutkan ke jenjang S2 Managemen di Sekolah Tinggi Ilmu Management LPMI Rawamangun-Jakarta.
Perjalanan karier suami dari Maria Fransisca Djogo ini diawali sebagai guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maumere Flores mulai tahun 1970 hingga tahun 1972.
Rekam jejak kehidupannya mulai meningkat pada tahun 1987 saat ia menjadi Dosen Altri Kehakiman Jakarta.
Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya menjadi Pembantu Direktur III Altri Kehakiman Jakarta yang dijalaninya mulai tahun 2000 hingga tahun 2005.
Karier legislatifnya dimulai di awal periode reformasi, saat ia diajak oleh Akbar Tandjung untuk menjadi seorang politisi di bawah bendera partai Golkar.
Josef pun mengubah haluan dari seorang akademisi menjadi politisi. Ia berpendapat bahwa antara dosen politisi memiliki kesamaan dalam mengabdi kepada rakyat.
Baca: Victory-Joss dan Marianus-Emi Bersaing Ketat di TPS Taaba-Malaka
Hanya saja, sebagai seorang politisi ia lebih bisa berbuat langsung saat menemukan ketidakberesan pemerintah.